Jadi, gunakan pakaian sesuai dengan hari yang telah ditetapkan perusahaan. Ingat, sopan dan santun adalah hal yang harus diutamakan dalam hal apapun, termasuk berpakaian.
3. Teori Tidak Semudah Kelihatannya
Hal ini sama seperti yang saya alami ketika magang menjadi auditor di salah satu Kantor Akuntan Publik. Saya akhirnya tahu bahwa kasus audit di perusahaan bisa berbeda dari teori yang telah diajarkan oleh dosen. Hal ini dikarenakan transaksi perusahaan bisa bermacam-macam bentuknya, sedangkan yang diajarkan di kampus hanyalah kasus yang umum.
Tapi itulah yang menjadi daya tarik seorang auditor. Kamu tidak dihadapi oleh pekerjaan yang sama setiap hari, melainkan kasus yang berbeda, unik, rumit, hingga menantang.
Di sinilah makna IPK besar tidak menjadi jaminan. Kita tidak bisa hanya mengandalkan hafalan teori dan sekelumit rumus, melainkan juga teknik berpikir kreatif agar bisa mengembangkan solusi demi menjawab permasalahan yang ada.
Magang adalah kesempatan emas untuk menimba ilmu dan membangun mental. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini ya, mahasiswa! Walau magang tak sekedar cari uang, tapi, lumayan juga jika uangnya cukup untuk modal. Modal apa? Modal wisuda, modal kerja, modal cari jodoh, eeh..
Salam dunia sepermagangan!
Tutut Setyorinie, 20 Januari 2019.
Tulisan magang yang lain, bisa kamu baca di sini: 5 Hal yang Dapat Kamu Pelajari di Tempat Magang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H