Saya sendiri tidak pernah ketinggalan untuk sarapan sebagai modal berjuang dalam kereta. Karena bagi saya, jika berhasil masuk dalam war kereta merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, walau badan harus terhimpit dengan kaki terjepit.
Mental lain yang bisa dibangun adalah mental tidak mudah menyerah. Ketika kamu dihadapi suatu pekerjaan, hal pertama yang kamu lakukan adalah mempelajarinya sendiri. Kamu tidak bisa langsung menyerah dan bertanya "kalau seperti ini bagaimana ya pak/bu?" Karena karyawan lain juga punya pekerjaan yang harus mereka selesaikan.
Maka dari itu janganlah teruslah berjuang untuk menemukan solusi. Jika gagal, coba lagi. Gagal lagi, coba lagi.
Karena kamu tidak tahu seberapa dekat jarak kamu dengan keberhasilan, ketika kamu menyerah. -Thomas A. Edison
2. Merasakan Atmosfer Dunia Kerja
Kamu juga akan mempunyai 'boss' di mana pekerjaanmu harus dipertanggungjawabkan kepadanya. Jika di perkuliahan kamu bisa dengan mudah lolos dari tugas, maka tidak dengan di dunia kerja. Jika kamu sewenang-wenang dengan pekerjaanmu, maka siap-siap untuk mendapatkan teguran atau bahkan ancaman.
Namun jangan berpikir negatif, dunia kerja hanya membuatmu menjadi seorang yang lebih berkomitmen dan tanggung jawab atas atas suatu pekerjaan.
Ingat, amanah tidak pernah salah pundak, bukan? Begitu juga dengan pekerjaanmu.
Mempelajari dunia kerja juga berarti kamu mempelajari cara berpakaiannya. Jika sewaktu kuliah kamu sering menggunakan kaus dengan celana robek-robek, maka hilangkan kebiasaan itu. Dunia kerja menuntutmu berlaku dewasa dalam berpakaian, yaitu dengan menggunakan pakaian formal seperti kemeja dengan celana panjang atau rok.
Walau banyak tempat kerja yang sudah bergeser ke pakaian yang lebih santai, tapi jangan sampai kamu kelewatan dalam memberi kesan santai tersebut. Biasanya perusahaan mengkhususkan satu hari seperti hari jum'at untuk berpakaian santai seperti celana jeans dan sepatu kets.