Gimana caranya? Pertama, mulailah berkenalan dengan teman magang yang lebih dulu ada disitu. Biasanya jika kamu diterima magang di suatu perusahaan, itu berarti perusahaan itu juga pernah menerima anak magang sebelumnya. Nah, karena mereka biasanya seusia denganmu, jadi kamu bisa bertanya sebanyak mungkin, terutama dengan kenalan karyawan di perusahaan itu.
Kedua, manfaatkan waktu ke toilet. Yah sepele memang, tapi itu terbukti bagi saya.
Toilet di sini studi kasusnya ialah toilet perempuan yang rata-rata penghuninya menghabiskan waktu kesana untuk berdandan (termasuk saya hehe), biasanya menghabiskan waktu lebih lama. Nah di sana kamu bisa manfaatkan waktu untuk berkenalan, menanyakan divisi, rumah, dsb. Syukur-syukur arah pulang dan kendaraannya sama, jadi kamu punya teman ngobrol deh untuk pulang.
Kalau sudah cukup sering pulang bareng atau setidaknya sering ngobrol, jangan lupa untuk minta kontak telepon plus media sosial yang digandrungi generasi millenial saat ini, yakni instagram. Menurut saya ini penting lho, karena kalau tiba-tiba kehilangan nomor telepon karena ternyata sang empunya sudah ganti nomor, kita masih bisa menghubunginya melalui instagram.
Nah, setelah dapat, hubungi mereka secara rutin, terutama saat kamu sudah keluar dari tempat magang, tanya kabar, kerjaan, atau apapun.
Jangan tiba-tiba menghubungi pas ada perlunya, karena orang bisa saja salah paham. Koneksi ini harus kamu kumpulkan sebanyak mungkin. Karena kita tidak tahu melalui orang mana rezeki kita akan tersampaikan. Seperti kata peribahasa, "banyak anak-banyak rezeki" ya banyak teman juga banyak rezeki. Hehe...
Salam dunia sepermagangan!
Tutut Setyorinie, 12 Agustus 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H