Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Bingung Mau Ngabuburit ke Mana, Melukis Saja!

30 Mei 2018   12:07 Diperbarui: 1 Juni 2018   19:13 2614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
setengah jadi. ilustrasi: dokpri

Art is the only way to run away without leaving home

-Twyla Tharp-

Seni adalah satu-satunya cara untuk melarikan diri tanpa meninggalkan rumah. Begitu kata seorang penari Amerika kelahiran 1941, Twyla Tharp. Tampaknya memang benar. Ketika kamu sudah berkutat dengan suatu seni, kamu akan merasa seni itu menarik tanganmu, menggapai-gapai kakimu, dan akhirnya menyeret seluruh tubuhmu ke dunia lain. Namun dunia itu bukanlah dunia asing yang tak kau tahu, dunia itu tampak akrab di matamu. Ketika kau sadar, kau telah melarikan diri jauh sekali. Tanpa memindahkan kaki, tanpa meninggalkan rumah. Cieelah..

Salah satu seni yang kita pelajari sejak kecil adalah melukis. Coba saya tebak, pasti tidak ada Kompasianer yang tidak memiliki pensil warna dan buku gambar sewaktu kecil, bukan? Bahkan sedari kecil kita sudah akrab dengan seni. 

Maka, seperti yang dikatakan paman Picasso, "every child is an artist", semua anak adalah seniman. "The problem is how to remain an artist once they grow up". Masalahnya adalah bagaimana membuat mereka tetap menjadi seniman, ketika dewasa.

Ilustrasi: http://kajianislamkaffah.blogspot.com
Ilustrasi: http://kajianislamkaffah.blogspot.com

Berhubung sedang Ramadhan, melukis dapat kamu jadikan sebagai salah satu kegiatan ngabuburit yang bermanfaat lho. Ya, bagi kamu yang belum tahu, melukis itu mempunyai beberapa kelebihan seperti meningkatkan kreativitas, meningkatkan kecerdasan emosional, sampai meredakan stres dan kecemasan. Kegiatan ini sangat cocok bagi Kompasianer yang hari-harinya berkutat dengan kemacetan, kerjaan, dan deadline.

Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk melukis cukup mudah. Saya memakai cat air, pensil, penghapus, kertas untuk menggambar, wadah cat air, air dan pensil yang diujungnya ada penghapus. Kalau Kompasianer tidak punya cat air, tentu bisa diganti dengan pensil warna, spidol, krayon, cat minyak, atau cat akrilik.

bahan melukis. ilustrasi: dokpri.
bahan melukis. ilustrasi: dokpri.

Kali ini saya akan mengambil tema lukisan Starry Night karya Vincent van Gogh dengan teknik pointilism (teknik melukis dengan menggunakan titik-titik).

Starry Night, karya Vincent Van Gogh. Ilustrasi: aliexpress.com/
Starry Night, karya Vincent Van Gogh. Ilustrasi: aliexpress.com/
Alasan saya memilih lukisan ini tentu saja karena saya menyukainya. Saya menyukai semua yang berkaitan dengan malam, bintang, dan segala perhiasan yang melengkapinya. Terlebih, film Loving Vincent baru saja dirilis pada 2017 lalu. Film ini menghangatkan kenangan seorang pelukis besar, yang namanya tercantum pada buku kesenian SD saya, Vincent van Gogh.

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mencairkan warna-warna yang kamu perlukan untuk melukis ke dalam wadah. Saya memakai warna kuning, putih, biru, biru tua, dan oranye. Jika kamu tidak mempunyai wadah seperti gambar berikut, kamu bisa menggunakan gelas air mineral kosong, atau piring kecil.

Cairkan cat. Ilustrasi: dokpri.
Cairkan cat. Ilustrasi: dokpri.
Langkah selanjutnya adalah membuat sketsa. Kamu bisa menggambar dengan pensil terlebih dulu atau langsung menandakan dengan titik-titik warna seperti yang saya lakukan. Saya memakai ujung penghapus yang terdapat pada pensil untuk memberi kesan totol-totol alias pointilism pada lukisan.

buat sketsa. ilustrasi: dokpri.
buat sketsa. ilustrasi: dokpri.
Setelah sketsa selesai, kamu bisa meneruskan lukisanmu dengan membuat warna yang lebih beragam dan rapat. Kamu juga bisa memanfaatkan teknik gradasi warna untuk menghasilkan warna yang lebih alami.

setengah jadi. ilustrasi: dokpri
setengah jadi. ilustrasi: dokpri
Dan jeng-jeng-jeng... Setelah berjam-jam menyapukan warna, menimpa, merapikan lagi, seperti inilah hasil akhirnya.

hasil akhir. ilustrasi: dokpri.
hasil akhir. ilustrasi: dokpri.
Jangan bertanya: lho kok beda? Saya sengaja membuatnya berbeda. Alasannya, pertama adalah karena saya tidak ingin benar-benar menjiplak karya Van Gogh, kedua adalah Van Gogh tidak menggunakan teknik pointilism, dan yang terakhir yang sebenar-benarnya adalah saya bukan pelukis handal. Saya hanya orang biasa yang suka melukis untuk menyalurkan hobi. Hadududu...

Setelah selesai, saya biasanya melaminating lukisan saya untuk menghindari warnanya yang luntur kalau tak sengaja ketumpahan air. Kamu bisa menjadikan lukisan itu sebagai penghias dinding kamar supaya lebih artsy dan keceSetuju?

Karena keasikan melukis, tidak terasa waktu berbuka hampir tiba. Jadi, bagi kalian yang mencari kegiatan ngabuburit yang murah, meriah, dan bermanfaat, yuk coba melukis.

Starry Starry Night. By me. Ilustrasi: dokpri.
Starry Starry Night. By me. Ilustrasi: dokpri.
Tutut Setyorinie, 29 Mei 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun