Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Catatan Tepi] 99 Cerita dalam 1 Tahun Berkompasiana

4 Juli 2017   17:11 Diperbarui: 9 Juli 2017   22:54 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat melihat ramainya acara ini, saya hanya bisa berkata: Kompasiana itu real. Kompasianer itu real. Dunia maya itu sungguh benar-benar ada.

Namun keberanian saya tak sampai untuk menyapa mereka seperti di dunia maya. Alhasil saat itu saya hanya mengamati, sambil menyapa dalam hati. Derita anak berbau kencur, hiks.

i can do it - beckyringlersblog.com
i can do it - beckyringlersblog.com
Kompasiana telah menghidupkan semangat menulis saya yang telah redup semenjak duduk di bangku kuliah. Slogan "one-day-one-article"  yang didengungkan beberapa Kompasianer telah memotivasi saya untuk rajin menulis. (walau kualifikasi ini turun menjadi one week one article, dan akhirnya one you remember, one article)

Saya yang tadinya hanya bisa membuat karangan fiksi, sekarang dapat merambah ke tulisan yang lebih ilmiah, semisal artikel. Dan yang tadinya hanya dapat berkubang di Fiksiana, kini saya dapat mencicipi sensasi menulis di rubrik Wisata, Tekno, ataupun Lifestyle.

Besar harapan saya supaya Kompasiana menghadirkan rubrik Sains. Sebagai pecinta astronomi, rasanya kurang tepat untuk memasukan artikel tentang astronomi di rubrik Tekno-yang berfokus pada masalah teknologi dan perkembangannya.

freeiconspng.com
freeiconspng.com
Seperti lautan yang penuh dengan asam-garam kehidupan, Kompasianapun serupa. Konon katanya error merupakan suatu hal yang tak bisa terlepas dari Kompasiana. Maka dari itu rasanya aseeeeem banget kalau permasalahan susah log-in melanda. Eh, saat sudah bisa log-in, akun saya justru berubah menjadi akun orang lain, lalu saat tombol vote dan komentar hilang, saat jumlah pembaca berkurang, saat gagal memposting tulisan, saat mengakses artikel justru kembali ke halaman depan dan lain hal.

Tapi entah mengapa, permasalahan error itu sudah bisa dimaklumi oleh hampir seluruh Kompasianer. Buktinya, masih banyak yang betah menulis di blog keroyokan ini. Karena, berharap Kompasiana tanpa error adalah berharap bisa memakan buah khuldi di surga. Imposibleeee.

Meski begitu, jika ada hal yang ingin saya katakan itu adalah terima kasih, Kompasianaaaaaa...

Mungkin ada yang bertanya mengapa saya tidak menggenapkan tulisan menjadi 100 di satu tahun berkompasiana. Saya hanya tidak ingin kisah ini menjadi genap, lengkap, dan dengan begitu selesai. Saya ingin perjalanan satu tahun di Kompasiana ini menjadi potongan yang dapat saya lengkapi di tahun ke dua, ke tiga, ke empat, bahkan seterusnya.

Happy Fourth of July. So happy being Kompasianer.

Tutut Setyorinie, 4 Juli 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun