Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kematian Tersenyum Padamu

6 April 2017   12:15 Diperbarui: 6 April 2017   21:00 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Lantas orang gila itu adalah orang terbaik yang pernah hidup di bumi. Mereka yang percaya akan kematian, sudah menyiapkan segalanya bahkan menyambut kedatanganku. Kuharap kau pun begitu.”

“Lantas, pergilah! Aku belum menyiapkannya. Aku belum ingin menerimamu sebagai tamuku.” Kau masih bersikeras tak mau membukakan pintu.

Aku menggeleng, “dan kau terlambat.”

Api muncul dan menyebar. Ini bukan ulahku. Mungkin kau yang lupa untuk mematikan kompor ketika pergi. Bukan keluar, kau malah menuju dapur untuk memadamkan api itu. Maafkan aku yang tak membantumu. Karena bukan tugasku untuk melakukan itu.

Dan disitulah engkau. Terengah-engah, kehabisan napas, sambil bertumpu pada dinding kamar.  Dahimu penuh dengan keringat. Dan seluruh tubuhmu memerah.

“Aku lupa mengatakan, bahwa orang gila yang tersenyum pada kematian bukan hanya orang terbaik di antara kalian. Namun juga orang yang telah menyerah pada kehidupan. Kuberharap kau ada dalam kategori pertama. Walau kenyataannya tidak.”

Asap memekatkan pandanganmu padaku. Namun kupikir kau masih bersikeras untuk mendengarkan dengan seksama. Api bertambah besar, dan orang-orang mulai berdatangan. Mereka berusaha untuk mengeluarkanmu dan membawamu ke rumah sakit. Namun seperti yang kau tahu, mereka terlambat. Hidupmu sudah kugenggam.

Detak-detik menjelang UTS, 5 April 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun