Kernet yang pacaran dengan anak majikan? Ide ini lebih mungkin hidup dalam kenyataan Film Television (FTV).Â
Seorang kernet selalu tiba lebih pagi dari supirnya. Dalam tangannyalah, tanggungjawab menyiapkan armada dibebankan. Ia wajib memastikan angkot sudah bersih, sudah layak untuk mengangkut penumpang. Â Â
Ketika supirnya tiba, mereka baru akan berangkat. Di angkota yang melayani trayek Kotaraja-Abepura atau Waena-Abepura, kernet akan duduk di sebuah bangku kayu yang menempel pada pintu masuk bagian tengah. Bangku ini adalah fasilitas tambahan.Â
Apa fungsi utama kernet selama perjalanan angkot?
Pertama, kernet adalah orang yang memanggil penumpang di sepanjang perjalanan trayek jika mobil belum penuh terisi. Makanya itu, ia harus selalu memastikan kursi sudah penuh terisi atau belum. Di samping itu, kernet yang handal memiliki kemampuan mengingat wajah penumpang, tujuan, serta alamat ketika pulang. Â
Jangan salah berasumsi, beberapa penumpang memiliki kebiasaan menunggu angkot yang membuatnya nyaman; angkot yang menjadi pilihan favoritnya.
Kedua, kernet adalah orang yang akan naik turun paling sering karena ia yang membuka pintu dan mempersilahkan penumpang masuk. Sebab itu, ia sebaiknya memiliki keramahtamahan tertentu yang membuat penumpang lebih nyaman. Â Akan lebih baik jika ia bisa tampil bersih sepanjang hari.
Sekali lagi, kenyamanan adalah standar tertinggi, bersama keselamatan. Dua indikator ini dapat terpenuhi jika kernet dan supir tampil sebagai kesatuan yang melengkapi.Â
Ketiga, kernet adalah dia yang memegang uang dari pembayaran penumpang, menghitung dan membayarkan kembalian, dan menghitung total uang yang masuk di satu perjalanan trayek. Karena itu, seorang kernet yang baik memiliki kemampuan matematika dasar dan kecakapan memegang uang cash agar tak terbang dibawa angin.
Kernet yang cekatan tidak bakal kehilangan waktu terlalu lama karena harus menghitung kembalian. Saya kira, walau terdengar mengada-ada, di jam-jam sibuk, keterlambatan semacam ini bisa berakibat pada pelemahan daya saing angkot.Â
Tiga modalitas ini adalah kapasitas kunci yang menjaga eksistensi seorang kernet bertahan melewati dinamika perburuan rupiah di jalanan kota. Tanpa memenuhi kualifikasinya, percayalah, seorang kernet akan dipakai sekali saja.