Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Wajah-wajah Menunggu di Sepanjang Perjalanan KRL

14 Januari 2025   09:18 Diperbarui: 14 Januari 2025   18:00 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian Penumpang KRL | Tempo/Fakhri Hermansyah 

Sebab itu, dalam logika yang sejenis, menunggu bukanlah bagian yang menempel pada jiwa yang muda. Sebaliknya, jiwa muda adalah mereka yang mengambil inisiatif, bergerak lebih cepat, selalu berada di barisan terdepan. 

Menunggu memang tak cocok bagi masyarakat yang menganut prinsip pencapaian sukses adalah segalanya; Achievement Society.

Dalam masyarakat seperti ini, pikiran dan tubuh diorientasikan pada pencapaian yang mewakili keunggulan dalam strata sosial. Bekerja keras untuk gaji yang besar, karir yang bagus, rumah yang bagus dan nyaman.

Tapi tak cuma pada relasi kerja dan mobilitas sosial. Di dalam Achievement Society, tubuh yang rutin perawatan, ke salon atau ke gym, juga adalah pencapaian. Belajar yang giat, sekolah di kampus-kampus ternama, juga adalah pencapaian. 

Intinya, dalam Achievement Society, disiplin dan kerja keras berkelindan dengan status simbolik tertentu. 

Status simbolik yang berkelindan pula dengan perkembangan mesin-mesin hasrat (desiring machine) serta realitas digital dimana kecepatan, peniruan, dan pendisiplinan baru diproduksi dengan cara yang sudah meninggalkan cara kerja manusia.

Sepintas, subyek yang bekerja keras dan disiplin berdampingan rapat dengan subyek dalam perburuan kenikmatan.

Motivasi bekerja yang seperti ini telah meninggalkan model kerja yang mula-mula muncul dalam masyarakat modern di Eropa. Kalau kita percaya pada Max Weber, kerja yang dimaksud adalah bagian dari panggilan spiritualitas. Kerja memiliki kaitan rapat dengan laku asketisme-dalam-dunia (inner-worldly asceticism).

Sebab itu, kerja adalah bagian dari jalan keselamatan manusia di dalam dunia. Kerja, konsekuensi, dan dampaknya adalah bagian dari cara manusia menghadirkan kerajaan Allah di muka bumi fana, kira-kira begitu. 

Weber percaya, yang semacam ini, adalah fondasi dari kelahiran modernitas dan kemajuan teknologi. 

Menjadi sedikit terang, dengan fondasi sosiologi perubahan yang semacam ini, Achievement Society adalah konsekuensi yang niscaya dari keterpatahan teori Weber perihal kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun