Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Dari Dalam Kereta

22 Desember 2024   10:55 Diperbarui: 22 Desember 2024   13:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di gerbong Lodaya Tambahan | Foto: S Aji

Narasi teror yang doyan sekali dieksploitasi oleh mazhab Cold War di Hollywood, dimana drama kepahlawanan orang biasa (selalu) dijangkarkan kedalam ketegangan Amerika Serikat dengan Rusia. 

Sedang elemen dramatisasinya adalah sang jagoan ini memiliki pacar cantik, Nora Parisi, yang tengah hamil muda, yang karena itu dia berpikir untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi; dia ingin menjadi ayah yang tak cukup cuma baik, tapi bikin bangga. 

Di sisi lain, pacarnya ingin ia kembali melamar di kepolisian sesudah kegagalan pertama. Kegagalan ini tidak milik dirinya sendiri tapi seolah-olah saja terwariskan. Sebelumnya, bapaknya Ethan juga berkali-kali gagal pada ambisi yang sama.

Karena itu, kita terus sadar, profile psikologis Ethan Kopek yang bermasalah antara bayang-banyang kegagalan figur bapak dan nasibnya sendiri terhadap jabang bayi di rahim Nora yang cantik.

Tapi Ethan punya modalitas, tak sepenuhnya pecundang naif yang mendadak heroik. 

Ia adalah juara lari semasa SMA. Dan, ketika harus menghadapi serangan teror, ia mampu dengan cekatan berlari di antara terminal tunggu bandara tanpa ngos-ngosan. 

Teror itu sendiri adalah jenis teror yang menggunakan senjata kimia. Pelakunya cuma dua orang, dengan pemanfataan teknologi tinggi mampu membobol keamanan bandara di negara adikuasi. 

Dibumbui sedikit dosis kesintingan dan, tentu saja, kenaifan sutradara, kisah Ethan Kopek berakhir simplistis. Kecemasan dunia di hadapan teror di bandara dibentuk dari pendangkalan yang intens.

Sebentar lagi Stasiun Wates, tempat dimana saya akan turun. Apa kabar Mbah, Bapak, dan kenangan-kenangan?

***

Di balik huruf | Foto: S Aji
Di balik huruf | Foto: S Aji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun