Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Dari Marcella, Gita dan Lasja Soeryo, Perempuan Seperti Apa yang Kita Baca?

12 Oktober 2024   11:54 Diperbarui: 12 Oktober 2024   17:05 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perawat ini memiliki kepercayaan bahwa anak-anak harus diselamatkan dari kemungkinan menjadi seseorang yang jahat di masa depan sebab sejatinya mereka adalah jiwa yang polos. Jadi, motif yang menggerakkan dia mengorganisir serangkaian pembunuhan keji adalah menciptakan dunia yang aman dengan anak-anak yang tetap bersih dari dosa.

Makanya, pada jasad korban, selain bekas lobotomi adalah perut bekas operasi di dimana di dalamnya ada simbol-simbol penolak kejahatan, seolah-olah jimat yang dipasang di dalam daging.

Sungguh-sungguh perawat dengan ideologi keselamatan semesta yang sinting.

Peristiwa lain yang juga mengguncang di babak kedua adalah Marcella akhirnya memberikan diri melakukan terapis hipnosis. Dari proses ini, ia membuka dan memberanikan diri memproses ingatan traumatisnya, penyebab tersembunyi yang membuatnya kehilangan kontrol diri, histeris, dan berbahaya.

Marcella akhirnya tahu bahwa penggal paling traumatis dalam dirinya adalah mengetahui jika Juliet, bayi perempuan ketiga dari rahimnya, wafat karena kehabisan nafas sesudah dibekap dengan keras. Saat ini terjadi, Marcella sedang dalam kelelahan psikis paskamelahirkan. Ia stress berat juga tak tahan dengan suara tangsi Juliet yang rewel.

Di penghujung babak kedua atau di episode 8, ia merekayasa kematiannya dalam sebuah kebakaran hebat. Marcella tetap berkehendak menghadapi dunia kejahatan dengan identitas baru tanpa memiliki kaitan masa lalu dengan keluarga atau koleganya.

Di babak kedua, Marcella masihlah seorang detektif perempuan dengan ketajaman berpikir dan naluri tanpa saing. Di saat yang sama, ia telah merelakan keluarga (dan masa lalu) yang selalu ingin digenggamnya. Ia sadar seutuhnya jika trauma kehilangan Juliet--yang menghilangan kapasitas rasionalitasnya--bakal setia sebagai sebab dari emosi yang mengutuk diri sendiri, mengkondisikannya kedalam krisis tanpa ujung. Ia memilih hidup dalam pertentangan dan keretakan dengan kamuflase yang baru. 

Babak ketiga, yang kembali tayang di bulan Maret 2021, Marcella telah menjadi Kiera. Kiera yang melawan kejahatan tanpa melalui prosedur formal atau menggunakan sumberdaya pada institusi yang resmi.

Marcella bekerja dalam sebuah jaringan tertutup, underground, yang sedang menyelidiki keluarga mafia yang keji di Belfast. Ia melakoni teknik penyamaran sehingga berada di inner circle keluarga mafia ini.

Saya masih dalam perjalanan menuju ending dengan babak ketiga ini. So, kita kembali pada pertanyaan di awal: apa benang merah pengikat Marcella, Gita juga Lasja Soeryo?

Benang merah ketiganya adalah kisah perempuan dengan penolakan pada tipologi perempuan yang berjuang di hadapan tatanan keji. Mereka menghadapi benturan dan krisis, lantas mengelola itu kedalam skenario yang membawa mereka tiba pada kapasitas baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun