Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Pagi di Surakarta

28 September 2024   10:57 Diperbarui: 28 September 2024   13:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balaikota Surakarta | Foto: S Aji

Dua pagi ini adalah sebentuk realisasi janji hati yang sederhana. Sejenis pembuktian komitmen yang tak muluk-muluk. Tidak pula ditujukan kepada sesuatu di luar diri sendiri. 

Jadi, ia semacam kemenangan kecil. 

Tentu saja, Surakarta atau Solo, jauh lebih besar dari rencana dan tindakan kecil di atas. Setidaknya dalam satu dekade terakhir negara paskareformasi, tempat ini adalah salah satu pusat kuasa penting, tak sebatas warisan budaya atau kulinernya.

Sebagai representasi kota dengan jejak kolonial yang panjang, Surakarta adalah titik penting dari pertumbuhan gerakan perlawanan modern sebuah bangsa yang kelak menjadi Indonesia Raya di tahun 1945. 

Di sini, gerakan sosial melawan berbasis organisasi, massa dan jurnalisme tumbuh subur. 

Kita bisa membaca ini dengan seksama dari riset sejarawan Jepang, Takashi Shiraishi (saya membacanya lagi semalam sebelum tiba di Surakarta). Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926.

Surakarta di masa itu adalah sebuah sumbu yang menghimpun energi perlawanan sosial. Tatanan sosial-ekonominya dikondisikan oleh penderitaan jelata yang diakibatkan oleh kebijakan kolonial dan sisa feodalisme.  

Apa kabar Surakarta hari ini? Surakarta memberi negeri ini seorang presiden, kemudian wakil presiden dari satu klan yang sama. 

Dan di hari-hari terakhir presiden itu, ada kecemasan yang berusaha disamarkan (atau dibikin tampak semua akan baik-baik saja). Dia bukan lagi kesayangan, setidaknya di beberapa media arus utama. 

Apakah ia tengah menjelma telur di ujung tanduk? Apakah dia bakalan kehilangan kendali atau sebaliknya adalah pertanyaan paling penting di masa seperti ini.

Mengalami Surakarta dalam dua pagi memang tidak dalam rangka membawa saya kepada jawaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun