Para Debutan dari Timur. Kita jangan mengabaikan fondasi proyek bahwasanya Kaka Boss adalah judul sebuah film yang dihidupi banyak debutan.Â
Dimulai dari Arie Kriting sebagai sutradara di mana ini adalah film layar lebar pertamanya. Kemudian, Glory Hillary sebagai Angel, putri semata wayang Ferdinand Omakare, sang Kaka Boss. Kemudian Elsa Japasal yang berperan sebagai Gladys, teman sekolah Angel.
Juga terlibat penyanyi jebolan Indonesian Idol, Nowela Elizabeth Auparay sebagai Nowela. Kaka Godfred Orindeod, yang pertama kalinya berperan sebagai tokoh utama--Ferdinand Omakare-- di film drama komedi, bukan film laga. Dan Adrian Mattheis, atlet MMA berjuluk Papua Badboy.Â
Para debutan ini, rasa-rasanya, sudah cukup baik melakoni perannya masing-masing. Ketimuran mereka yang beragam tak sebatas asal-usul yang menyatukan mereka kedalam sebuah proyek film tentang orang-orang dari mana matahari terbit di Indonesia.Â
Ketimuran lintas kultur itu menghidupi akting yang cukup solid. Akting yang membuat drama dan komedi Kaka Boss terasa khas.Â
Paling terakhr, apakah film ini cukup jitu membalik, sekurang-kurangnya merobek stereotip terhadap orang dari timur sebagai kepribadian yang sangar dan keras?
Nilai-nilai yang mungkin relevan. Karakter ayah yang melakukan apa saja demi kebahagiaan keluarga dan seorang kakak yang menjadi pemimpin dan pelindung bagi adik-adiknya selama di perantauan adalah kultur yang sangat kuat di timur, walaupun tidak khusus di sini.Â
Dalam hubungan peran yang seperti ini, yang disebut sebagai ketimuran juga menjelaskan hidupnya solidaritas kelompok yang sangat kuat. Baik dalam bentuk saling menjaga atau saling melindungi.Â
Lebih-lebih terhadap kehidupan urban yang keras, dimana kemampuan bertahan individu bisa terjadi dengan memangsa sesamanya, dalam definisi yang lahiriah maupun simbolik. Solidaritas yang semacam ini dapat berfungsi sebagai jaring pengaman kultural.
Yang tak kalah pentingnya adalah sikap yang ksatria dari keberadaan kaka bos dan kumpulannya.
Perawakannya yang sangar dan nada bicara yang jauh dari lemah lembut atau sikap yang tanpa kompromi bukan pertanda dari perilaku yang sudi menghalalkan segala cara.Â