Ko stop tipu-tipu! - Kaka Bos
Sekitar jam 16.05, saya buru-buru ke Cinema XXI di Bandung Indah Plaza (BIP). Ketika tiba di depan loket penjualan tiket, di layar untuk memesan tempat duduk, baru terisi dua kursi.Â
Saya memilih satu kursi di deret paling atas, sembari membatin. Sepi sekali, apakah film ini gagal meledak?
Film Kaka Boss yang perdana tayang 29 Agustus memang menimbulkan rasa penasaran. Terutama karena dipromosikan sebagai film yang bakal berbeda tentang orang-orang yang berasal dari Indonesia Timur.Â
Tentu saja, saya sebagai anak yang besar di Jayapura, ingin merasakan emosi dari cerita ini. Atau bernostalgia dengan hal-hal yang relevan di dalamnya.Â
Tapi, tantangannya tidak di sana, pada kebutuhan akan nostalgia untuk perantauan seumpama saya.Â
Tantangannya adalah bisakah Kaka Boss menghadirkan nuansa drama komedi yang relate dengan para penonton yang tidak pernah mengalami Indonesia Timur seperti saya?
Premis Kaka Boss (dan Usaha Pembalikan Stereotip). Perihal ide atau premis dasar Kaka Boss, di kanal podcast Hahaha TV, Arie Kriting bilang jika film ini tentang seorang ayah yang juga debt collector.Â