Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Milan: Baru Juga Mulai, Sudah Krisis Aja!

25 Agustus 2024   17:44 Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:40 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paulo Fonseca, pelatih anyar AC Milan | AFP/JEAN-CHRISTOPHE VERHAEGEN

Situasi yang semacam ini tak terjadi di Napoli, sejak ditinggal pergi Luciano Spaletti. Napoli sudah gonta ganti pelatih 3 kali sejak 2023 hingga akhirnya Conte. Dan Napoli tidak pernah kemana-mana lagi, bolak-balik berebut jatah The Big Four saja mereka ngos-ngosan. 

Pembukaan yang buruk bagi Milan--andai nanti menjadi 5 atau 6 pertandingan awal dengan kekalahan--segera saja menimbulkan isyarat awal dan spekulasi jika tim semacam ini tak bakalan banyak berbuat di sepanjang musim. 

Atau sekedar mengkonfrimasi tudingan Il Corriere dello Sport jika sejak awal tim ini sedang mengelola krisis.

Ini sama bermakna bahwa transisi era baru sedang berada di jalur yang salah sekaligus mengkonfirmasi penolakan fans. Saat yang bersamaan, pada dasarnya, sedang meragukan optimisme Zlatan Ibrahimovic, sang penasihat senior.  

"Dia akan menjadi pelatih baru AC Milan, itu adalah pilihan yang bijaksana. Kami ingin Milan bisa memainkan sepak bola yang dominan. Kami mempelajari bagaimana dia melatih, bagaimana dia mempersiapkan pertandingan," terang Zlatan.  

Ah, yang benar saja kau. Ini Milan, bung! 

Walau begitu, Milanisti mungkin lebih bisa menerima saran Arrigo Sacchi. Bersabarlah dan beri waktu kepada Fonseca. 

Sikap Positif, Energi dan Hasrat Bertahan (dan Lupakanlah Mantan). Di Football Italia, Paulo Fonseca bilang jika kekalahan di markas Parma sulit dimengerti. Sebab, baginya, skuad Milan sudah bersiap dengan baik menghadapi laga tersebut.

Kekalahan ini (seolah) mengulang kesalahan yang sama ketika menghadapi Torino. 

Secara taktikal, Fonseca bilang, saat melawan Torino, Milan gagal melakukan presing yang tinggi. Manakala taktik sama dilakukan terhadap Parma, tim ini masih menemui masalah (yang sama).       

Seperti menegaskan instruksi melakukan presing tinggi tidak bekerja pada dua laga pembuka ini. Jadi, apa masalah sesungguhnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun