Pluralitas hidup individu ini cukup bagus dalam menampilkan keragaman latar, dinamika masalah, motif, dan jalinan cerita yang membuat penonton melihat kompleksitas sudut pandang.Â
Ini bukan agar penonton menjadi berhati-hati dari preferensi moralnya (sebab memang tidak berguna) namun untuk menyadari kerumitan dari setiap ketegangan hubungan manusia.
Ketiga, campur sari drama dan komedi yang afirmatif. Komedi dan drama bukannya diabaikan pada musim perdana Open BOÂ namun di musim ini, ia terasa jauh lebih "bermakna".
Di satu kisah, kita bisa melihat kesedihan dalam hidup keluarga miskin seperti hidup seorang Gina yang masuk kedunia pelacuran untuk membiayai ibu dan adik perempuannya. Kemudian di saat bersamaan kita menyaksikan komedi harian yang diakibatkan konflik antara ibu dan ayahnya atau antara Gina dengan ibu tirinya.
Di kisah keluarga kaya berpengaruh, kita bisa melihat drama persaingan perempuan yang melibatkan kakak dan adik dalam berebut pengaruh politik. Keduanya tampil sebagai perempuan yang penuh pertimbangan, berpikir strategi, dan memiliki kapasitas meredam emosinya. Perempuan-perempuan yang dingin, kalau bukan sadis.
Atau kita bisa tertawa di depan inisiatif Soleh yang ingin mendorong teknik baru dalam promosi "Ayam Kentuku".Â
Latar belakang pergaulan dunia hitam membuatnya menawarkan paket "Ladies Night" dimana para pelanggan bisa menikmati ayam goreng yang disajikan di atas tubuh setengah telanjang seorang pesumo. Dan masih banyak komedi lagi.Â
Kekuatan komedinya dibentuk dari dialog, motif-motifnya, dan kenaifan tak terduga yang melekat pada masing-masing tokoh itu. Ia dilekatkan dalam hubungan sehari-hari yang akrab.Â
Post-Skrip. Dengan ketiga pergeseran di atas, Open BO Lagi: Semakin Panas, Semakin Ganas terasa lebih matang dari pendahulunya.Â
Kali ini, kita tidak mengikuti kisah di mana kita kesulitan memahami bagaimana seorang perempuan cantik, ibu tunggal, dan pekerja seks komersil papan atas bisa menghadapi serangan politik hanya bermodalkan pertolongan seorang penulis yang kehabisan ide.
Kita mengikuti jaringan dunia sosial yang memiliki masalahnya sendiri-sendiri, ada pluralitas yang kompleks dan saling menyumbang makna sebagai sebuah sistem sosial. Ada persilangan drama dan komedi antar tokoh dimana hubungan-hubungan sosial itu selalu memiliki konflik dan mekanisme resolusinya sendiri-sendiri.