Narasinya terlalu berporos di sini sehingga ia mengalami pendangkalan horison--kita kesulitan berempati kepada hidup seorang Ambar.
Kedua, kompleksitas cerita dan sudut pandang. Open BO Lagi mengembangkan cerita yang jauh lebih kompleks dengan dinamika yang merayakan pluralitas hidup individu dalam dunia sosial.Â
Di satu sisi, ada dunia politik yang menjadi sebuah panggung dari ambisi dan intrik. Di dunia ini, sosok Billy Prawira, calon istrinya serta keluarganya yang sedang merawat struktur dinasti di Partai Merakyat tidak hadir sebagai background tempelan.Â
Kali ini, ketegangan politiknya tidak hadir sebagai seolah-olah kuasa yang berbahaya dan bersiap memangsa siapa saja.Â
Sebaliknya, ia adalah dunia dengan ketegangannya sendiri--dimulai ketika Billy diserang isu asuslia sesudah fotonya dengan Gina tersebar menjelang Munas Partai.Â
Sisi yang lain, adalah dunia para pekerja seks komersial, dimana Gina dan kawan-kawannya bertahan hidup. Ada kemiskinan, harapan, dan kebersamaan di balik "bisnis lendir" yang menjajakan kemolekan tubuh.Â
Gina, dkk adalah pekerja yang rentan menghadapi kekerasan yang dilakukan pelanggan. Di samping itu, ada mucikari yang tak peduli penderitaan pekerjanya.Â
Lalu, Gina juga memiliki hidup seorang perempuan jelata. Ayahnya yang kawin lagi, adiknya mesti dibiayai sekolahnya, dan seorang ibu yang tabah. Kemiskinan yang ruwet.
Mereka tumbuh dalam pertetanggaan yang doyan bergibah di lingkungan padat pinggir sungai Jakarta. Ini adalah dunia jelata yang menggambarkan kaitan kemiskinan dengan pelacuran.
Satu lagi adalah dunia yang tumbuh di samping karakter Soleh, pengusaha ayam goreng Kentuku yang kini sudah menikah.Â
Soleh adalah simpul sosial yang menghubungkan Billy Prawira dengan jaringan prostitusi online, sebagaimana yang dilakukannya kepada Jaka. Namun kali ini, ia memiliki kerumitannya sendiri: kembang kempis usaha dan motif untuk memanfaatkan kekayaan Billy bagi penambahan modal dan gaji karyawan.Â