Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mereka yang Gagal Tumbuh Hanya Akan Tumbang...

28 Januari 2024   22:44 Diperbarui: 29 Januari 2024   09:05 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim ini tidak memainkan sepakbola sebagaimana yang diharap-harap, boro-boro bikin kejutan. Australia hanya perlu disiplin bermain tanpa memberi ruang, menjaga presing yang rapi.  Hasilnya sudah bisa ditebak: Game is over!

Kesimpulannya adalah timnas ini tidak berkembang, gagal tumbuh. 

Mereka tidak berhasil menjadikan turnamen yang singkat sebagai mekanisme dialektis. Yaitu gerak terus menerus dalam persaingan yang menyempurnakan kelebihan dan mengurangi kekurangan. 

Semua tim yang melaju jauh di turnamen selalu memelihara momentum dialektikanya. Mereka yang berhasil mengelola ini akan berujung sebagai juara. 

Tim semacam ini bukan tidak menderita kekalahan. Bahkan kekalahan justru dibutuhkan sebagai mekanisme yang wajar dari penciptaan ruang bagi pertumbuhan terus menerus. Kekalahan adalah kondisi pemungkin (enabling condition).

Anda masih tidak percaya dengan perspektif semacam ini?

Cobalah periksa lagi bagaimana perjalanan Argentina sebagai juara Piala Dunia edisi terakhir. Argentina jelas beruntung ditopang bakat-bakat World Class, serupa Messi, Di Maria hingga anak muda semacam Enzo Fernandez, misalnya. 

Akan tetapi, jika Scaloni dan team tidak menemukan momen dialektikanya, maka tim ini akan bernasib sama dengan era Diego Armando Maradona melatih. Messi bahkan sedang segar-segarnya kala itu.

Jika masih tidak percaya juga, Anda bisa membaca catatan-catatan yang menganalisis keberhasilan "Tim Tango" dari artikel berjudul Fleksibilitas Skema Ganda dalam Satu Argentina.  

Pendek kata, timnas kecintaan kita semua lagi-lagi tersingkir dengan cara yang semenjana.

Jadi, untuk sistem yang tidak berkembang sedikitpun di sepanjang turnamen, masuk 16 untuk pertama kali saja sudah cukup. Kalau melaju lebih jauh dari ini, justru akan aneh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun