Saya memilih tetap di yayasan saja. Maksudnya saya lebih memilih rehat sejenak karena sudah bertahun-tahun hidup berpisah dari keluarga. Itulah alasan mengapa saya ditarik kembali ke Bogor.Â
Dari Rekan Kerja Hingga Keluarga di Perantauan.Â
Ada banyak sekali pembelajaran hidup selama di Sampit, dan terutama sekali di Katingan. Dua lokasi ini memberikan banyak sekali kisah. Dan, banyak sekali orang baik yang bersedia menerima saya. Keluarga Decky adalah salah satunya.
Decky bersama istri dan tiga orang anaknya menetap di Tewang Kampung. Sebuah perkampungan pinggiran sungai yang berada di Kecamatan Mendawai. Dari ibukota kecamatan, kita harus menggunakan ces (perahu kecil bermesin) untuk tiba di sini.
Perjumpaan mula-mula dengan Decky adalah rekan kerja dalam proyek pemberdayaan masyarakat. Decky sesungguhnya adalah senior saya, dalam ukuran umur maupun keterlibatan dalam proyek ini.Â
Setidaknya dia telah terlibat dua atau tiga tahun lebih awal. Sebagai warga lokal, yang memiliki pengalaman dalam program-program pendampingan desa, Decky memiliki spesifikasi dalam fasilitasi Pemetaan Partisipatif. Dia memiliki jam terbang yang lumayan.Â
Karena itu, saya banyak bertanya kepadanya. Bukan saja dalam perkara yang merupakan spesifikasinya. Akan tetapi dalam ihwal yang lebih besar, seperti bagaimana asal-usul perkampungan yang berdekatan di dua kecamatan.Â
Atau bagaimana masa lalu mereka di zaman perburuan kayu dan bagaimana hidup di masa sekarang ini. Ada banyak sekali hal yang saya tanyakan. Dengan begitu, saya memiliki sedikit background dari jejak-jejak keresahan warga yang terus menyertai.Â
Sebab itulah, Decky adalah seorang lokal yang berfungsi mula-mula sebagai guru kebudayaan saya dalam mengenali masyarakat sungai di Katingan.Â
Misalnya dalam satu kesempatan, saya dan Decky dimintai pemerintah dua desa bertetangga untuk memfasilitasi penyepakatan batas desa. Penyepakatan batas ini bukanlah bagian dari workplan proyek yang kami kerjakan.Â
Proses penyepakatan batas desa menyaratkan pembacaan koordinat dalam peta dan penandaan titik di lokasi yang disepakati sebagai batas dua desa tersebut secara seksama. Dan, terutama sekali adalah kesepekatan antar pemerintah desa dan tokoh-tokoh masyarakatnya.