Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sahabat, Kenangan dan Hari-hari Terakhirnya

14 Agustus 2023   09:26 Diperbarui: 14 Agustus 2023   09:33 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam dimana saya menghabiskan makanan dengan tersedu-sedu itu terjadi di permulaan tahun 2019. Siang harinya, saya baru saja menyelesaikan satu penerbangan yang sebentar dari Sampit, Kalimantan Tengah. 

Tanpa berlama-lama di Cengkareng atau Jakarta yang berdesak-desakan itu, saya langsung saja melanjutkan perjalanan ke Bogor. Saya membayangkan hari-hari yang sedikit santai. Termasuk sebuah pagi yang cerah, walau sibuk, dimana saya bisa berjogging mengelilingi kebun raya.

Tapi keadaan tidak selinier bayangan saya. Tiba di kantor yang tenang sekitaran kawasan Danau Toba, Bogor Baru, saya ternyata mesti menerima kabar duka dari Sampit. 

Kehilangan dan perasaan bersedih itu semakin menggerogoti karena dua hari sebelum kembali ke Bogor, saya masih bersama-sama almarhum. Kami menghabiskan waktu bersama-sama.

Jika biasanya Decky yang mengendarai motor, maka kali ini dia yang membonceng. 

"Mau makan apa Abah Nadia?" Nadia adalah nama anak tertuanya yang perempuan. 

"Mi Ayam saja, Ji." 

Sip, berangkatlah kita dengan motor bebek. Pun di malam hari, kami akan berangkat mencari warung makan bersama-sama. Di dua hari ini, basecamp kami yang terletak di bilangan MT. Haryono memang sedang sepi.

Sudah beberapa bulan terakhir, Decky menunjukan perkembangan kondisi kesehatan yang payah. Ia sempat mengajukan cuti untuk berobat dan berencana berobat ke Banjarmasin. Namun memutuskan kembali bekerja. 

Saya pernah mengusulkan kepadanya agar mengambil cuti yang panjang, berobat dan memastikan dia benar-benar pulih. Dia menjawab, "Gak enak, Ji. Kita kan baru gabung ke perusahaan, masa sudah minta cuti terus?"   

Sebelumnya Decky bersama-sama bekerja di bawah naungan sebuah yayasan. Yayasan Puter Indonesia, namanya. Karena kontraknya sudah berakhir, bersama beberapa kawan, mereka memutuskan bergabung ke perusahaan yang sebelumnya berkolaborasi dengan yayasan dimana kami bekerja. Perusahaan itu adalah Rimba Makmur Utama yang bergerak di proyek Restorasi Ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun