Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Separuh Semenjana, Sisanya Damai

3 Agustus 2023   08:48 Diperbarui: 3 Agustus 2023   08:56 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Foto Dokumentasi S Aji

Apa yang abadi dari semenjana,
ketika sisanya adalah masa muda
yang tidak pernah berbahaya?

Tidak banyak.

Seperti denting dingin di sebuah lonceng,
ia menyampaikan sepi yang lirih. Ada tarian hujan,
tapi ia cuma memiliki kesepian.

Apa yang pergi dari semenjana,
ketika sisanya adalah gairah muda
yang tidak pernah lelah?

Ada, hanya beberapa.

Seperti udara kering di akar ilalang,
ia bertahan. Di antara mengikuti mati,
merawat api. Menguji nyali.

Apa yang tidak kemana-mana,
dan tidak pernah disesali?

Di nafas usai,
di batas semenjana 

ia berdamai.

/Kaki Klabat 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun