Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Oppenheimer", Peringatan dari Pertikaian Panjang Sains dan Ambisi (Geo)Politik

28 Juli 2023   09:43 Diperbarui: 29 Juli 2023   11:54 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cillian Murphy dan Emily Blunt di film Oppenheimer (2023)(IMDb) via Kompas.com

Setelah bekerja selama 3 tahun, proyek yang menghimpun fisikawan dan membuat kota baru ini berhasil melakukan ujicoba di bulan Juli, 1945. Bom atom pertama ini disebut Trinity. Sebulan kemudian, persisnya pada tanggal 6 dan 9 Agustus, Hirosima dan Nagasaki di Jepang dihajar dengan bom atom buah proyek ini. 

Jepang menyerah dan di tanggal 17 Agustus, Indonesia menyatakan kemerdekaan lewat proklamasi sederhana yang dipimpin Soekarno dan Hatta, di Jakarta. 

Fase kedua dalam film ini adalah masa dimana Oppenheimer menjalani persidangan politik sesudah sukses besar Proyek Manhattan. Masa-masa paska-1945, ketika ia menghadapi serangan politik dan tuduhan sebagai spionase yang bekerja untuk pemerintah Soviet. 

Sebagai sosok yang disebut "Bapak Bom Atom alias Father of the Atomic Bomb", periode ini adalah konsekuensi dari kegigihannya menentang rencana pengembangan bom hidrogen, isu yang sudah muncul dalam "masa-masa Manhattan". 

Sikap oposan ini memicu kemarahan beberapa faksi di dalam tubuh militer dan pemerintahan Amerika Serikat. Selain itu, Oppenheimer juga sering melobi pemerintah untuk melakukan kontrol terhadap perlombaan dan penggunaan nuklir. 

Di masa ini, kedekatannya dengan jaringan aktivis komunis di masa lalu adalah sasaran tembak yang utama. Terlebih, ia pernah memiliki kekasih bernama Jean Tatlock sebelum menikahi Katherine. Dia mesti menghadapi serangan politik yang tidak mudah.

Di masa ini, kita mengetahui jika bahwa politik Amerika Serikat tidak sebatas berambisi mengambilalih kontrol atas dunia sesudah masa-masa imperialisme Barat yang dipimpin oleh Inggris, Spanyol, Portugis, Perancis dan Belanda. 

Namun juga, di dalam rumah, politik Amerika Serikat sangat agresif terhadap kelompok-kelompok komunis dan mengidap rasisme yang mengerikan. Salah satu tokoh kunci di balik operasi represi dan pemberangusan ini adalah John Edgar Hoover (1895-1972), sang pendiri Federal Bureau of Investigation (FBI).

Dari dua fase besar biografinya, kita mendapati kesimpulan bahwa cerita Oppenheimer adalah pergulatan seorang ilmuwan (fisikawan nuklir, persisnya) di tengah kemunculan tata dunia baru yang menegaskan hegemoni global Amerika Serikat.

Dalam masa ini, kita menyaksikan perselingkuhan antara sains dan (ambisi) kekuasaan yang bekerja menghasilkan perang yang brutal, bahkan mengancam kehidupan di muka bumi. 

Di balik dinding laboratorium, prosedur, dan formula teoritis yang dirumuskan dengan jenius ketika melahirkan bom atom, ada tangan-tangan kekuasaan yang membiayai dan mengarahkan penggunaannya. Lebih berbahaya lagi, semua ini dibungkus atas nama ancaman terhadap keamanan nasional, demokrasi dan perdamaian dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun