Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Extraction 2", Dari Dhaka, Vienna, dan (Kembali) Biasa-biasa Saja

17 Juni 2023   19:13 Diperbarui: 19 Juni 2023   07:15 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari situs Internet Movie Database (IMdb), film Extraction 2 yang baru saja tayang di Netflix dituliskan mendapat rating 8,1/10 untuk wilayah Amerika Serikat.

Sedangkan di Australia, film yang merupakan sekuel dari Extraction (2020) mendapat rating 7,8/10. Adapun di sekitar India dan Bangladesh, yang menjadi lokasi utama dari cerita film pertama, ia mendapat rating masing-masing 8,5/10 dan 8,4/10.

Angka-angka ini lumayan tinggi, dan segera mengingatkan pada kesuksesan tahun 2020. 

Saat itu, Extraction yang berkisah misi penyelamatan tentara bayaran di tengah kota Dhaka, Bangladesh yang sesak berhasil meraup penonton sebanyak 90 juta rumah tangga. Ini terjadi dalam sebulan penayangan di platform Netflix. 

Mengutip artikel berjudul "Extraction", Ketika Kamu Ingin Tembak-tembakan Saja, keberhasilan mendapatkan respon penonton sebanyak itu membuat Chris Hemsworth mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Aktor kelahiran 1983 ini juga mengatakan jika para penonton telah membuat film ini menjadi nomor satu di planet (yang sedang kelimpungan dihajar pagebluk Covid-19).

Identitas Film. Sesudah 3 tahun berlalu, Extraction 2 masih mempertahankan formasi lama. Chris Hemsworth (Tyler Rake), Golshifteh Farahani (Nik Khan) dan Adam Bessa (Yaz Kahn) tetaplah sebagai protagonis utama. 

Formasi ini didukung oleh Olga Kurylenko (Mia), Idris Elba (Alcott), dan aktris Tako Tabatadze. Selain itu, melibatkan atlet panco profesional (arm-wrestler) asal Georgia, Levan Saginashvili. Serta beberapa nama baru yang profilnya masih belum tercatat di Wikipedia. 

Sementara dari balik layar, sosok Sam Hargrave masih bertindak sebagai sutradara. Joe dan Anthony Russo di bagian produser, dan Joe tetap menjadi penulis cerita. Dua Russo atau yang dikenal dengan "Russo Brothers" bukanlah sembarang nama. 

Mereka adalah kombinasi di balik sukses empat film produksi Marvel Cinematic Universe. Yaitu Captain America: The Winter Soldier (2014), Captain America: Civil War (2016), Avengers: Infinity War (2018) dan Avengers: Endgame (2019).

Poster film Extraction 2 (2023) | IMdb.com via tribunnews.com
Poster film Extraction 2 (2023) | IMdb.com via tribunnews.com

Sinopsis. Tyler Rake yang sekarat sesudah pertempuran habis-habisan di Dhaka akhirnya bisa diselamatkan. Sesudah menjalani masa perawatan rumah sakit Dubai, ia kemudian menghabiskan masa pemulihan di salah pinggiran hutan cemara Austria yang bersalju juga tenang. 

Sementara itu, di salah satu sudut negeri Georgia, seorang pemimpin kelompok gengster bernama Zurab dengan santainya membunuh seorang gubernur karena menandatangani perpanjangan masa tahanan Davit, adik lelakinya. 

Zurab adalah pemimpin Nagazi, kelompok mafia Georgia yang sangat berpengaruh. Mereka mengontrol suksesi politik lokal, mengendalikan perdagangan nakotika dan memiliki satuan militer yang keji. Seolah "shadow state".

Davit menikahi adik perempuan Mia, mantan istri Tyler Rake. Karena tak ingin keluarganya terancam, Davit bahkan membawa serta istri dan dua orang anaknya ke penjara. Ini sekaligus alasan politik untuk menghindarkannya dari perburuan Amerika Serikat. 

Dengan perantaraan Alcott, Tyler dipekerjakan Mia untuk membebaskan adik beserta kedua anaknya.

Tyler memulai misi pembebasan itu dengan menerobos penjara, membunuh Davit, kemudian terlibat pertempuran di atas kereta api hingga mengevakuasi adik iparnya ke Vienna (Wina), Austria. Zurab yang marah memburunya hingga ke sini. 

Pertempuran puputan akhirnya terjadi di sini. Tyler, dkk berhasil mengeksekusi Zurab dan Nagazinya, tentu saja.


Catatan atau Semacam Itu. Extraction 2 adalah jenis film action tentara bayaran dengan satu sosok sentral yang menjadi jagoan supernya. Lebih dari itu, kelompok seperti ini memiliki kapasitas bertindak "supra-nasional", teknologi paling mutakhir, hingga kemampuan bertempur yang super-efektif.

Yang membedakan kali ini hanyalah lokasi yang menjadi arena dari misi pembebasan dan pertempurannya. 

Jika sebelumnya di Extraction (2020), pertempuran itu bernuansa Dunia Ketiga. Berada dalam relasi yang asimetris. Berlangsung di bawah udara Dhaka yang sesak, berkeringat dan kumuh, beserta aparatur militer korup. 

Aparatur negeri pinggiran yang bukan saja tidak menguasai kotanya sendiri. Namun juga, golongan yang tidak memahami bagaimana bertempur. 

Maka kali ini, kelompok Tyler bersama perempuan cantik yang lihai menembak dihadapkan dengan sekelompok mafia asal Georgia yang setara dengan mereka. 

Sejatinya Nagazi memiliki semua yang dimiliki Tyler Rake, dkk kecuali keberpihakan Joe Russo, si penulis cerita. 

Karena kesetaraan kekuatan ini, yang secara simbolik terlihat dari perpindahan medan tempur (Dhaka ke Vienna), sudah seharusnya kita menikmati pertempuran militer yang sama memakan korban. Dan, Joe Russo tetap waspada terhadap keniscayaan ini. 

Maka, dalam satu pengepungan, Yaz Khan menjadi korban sesudah serangkaian usaha meloloskan diri.

Sesudah kematian Yaz, kedatangan Mia yang mengembalikan Tyler pada rasa bersalahnya--manakala ia memilih pergi bertempur ketimbang menemani anak lelaki semata wayangnya yang sedang berjuang melawan kanker-- serta panggilan telpon Zurab, Extraction 2 kini mendekati akhir. 

Tanpa banyak kesulitan berarti, lelaki yang tidak terluka segaris saja oleh sebutir peluru dalam pertempuran di kereta api ini, mengakhiri niat Zurab dan Nagazi membalas dendam. 

Sebagai pemimpin kelompok mafia yang sangat ditakuti dan membuat berang Amerika, cara sang antagonis dieksekusi terlihat amatir, kalau bukan pertunjukan yang konyol. Tidakkah pilihan menutup kisah yang semacam ini justru memberi pesan yang kontradiktif.

Ia membuat identitas Zurab yang dingin dan bengis sejak awal film dimulai seketika terkesan sebagai omong kosong.

Atau dengan kalimat yang lain. Bahwa akhir yang seperti itu atau kemenangan yang terlalu mudah bagi kelompok Tyler Rake menggambarkan secara umum adegan baku tembak yang terasa datar. 

Jangankan mendekati kualitas seni bertempur jarak dekat John Wick. Bahkan dengan Extraction edisi perdana, dia tidak cukup menjaga level. 

Last but not least, pelengkap dari suasana datar yang terbangun sepanjang adegan pertempuran, drama yang mengikat ruang batin di antara para tokoh turut terasa dangkal. 

Ikatan emosional Davit dan Zurab yang sejak kecil hidup dalam kekerasan jalanan, bagi saya, adalah energi konflik yang menarik walaupun ujung-ujungnya adalah perkara balas dendam belaka. Sayang sekali, konteks ini tidak menjadi poros dalam Extraction 2. 

Kematian Davit malah dikesankan tidak lebih dari kematian yang sepi. 

Sebagai orang nomor dua di Nagazi, kematiannya yang juga mudah itu, nyaris tanpa penghormatan dan radikalisasi kesedihan yang khas kelompok mafia. Sehingga karena absennya dua kondisi ini, situasi politik keamanan Georgia gagal mencekam. Batal terancam anarki, misalnya.

Satu adegan emosional yang barangkali sedikit menyelamatkan adalah pertemuan kembali Mia dan Tyler. 

Kesediaan Tyler membebaskan adik iparnya dari perburuan Nagazi dapat dikenali sebagai sejenis kompensasi akan rasa kehilangan dan perasaan bersalah seorang ayah. Tapi bukan di sini titik dramatiknya. 

Momen yang mengharukan atau semata karena perasaan saya yang lebai adalah ketika Mia mengatakan bahwa di saat terakhirnya, sang anak memendam cita-cita ingin menjadi seperti ayahnya. Ayah yang pemberani dan menyelamatkan hidup orang lain. 

Selebihnya, tak ada lagi yang bisa dibicarakan. Durasi 122 menit sekadar menyuguhi penonton dengan brutalitas yang hambar bersama drama yang dangkal; sesuatu yang terasa biasa-biasa saja.

Jadi, mengapa ratingnya bisa setinggi itu? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun