Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Hadapan Sang Mentor, Pasukan Arteta Kembali Menjadi "Arsenol"

27 April 2023   13:20 Diperbarui: 28 April 2023   08:49 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seluruh starting eleven City menerapkan game plan yang memaksa Arsenal lebih banyak bertarung dalam penguasaan bola ketimbang menciptakan ancaman. Kita tak melihat aliran bola yang menusuk di celah-celah sempit disertai pergerakan lincah di kiri dan kanan pertahanan City. 

Hasil di Etihad (akan) mengenaskan jika pasukan Arteta yang gemilang dipaksa kembali menjadi Arsenol. Mereka tak pernah menang melawan taktik Pep di musim ini.

Hasil di subuh yang mengenaskan bagi Arsenal adalah pencapaian lanjutan bagi Erling Haaland. 

Anak muda 22 tahun asal Norwegia ini menambahkan koleksi golnya menjadi 33 untuk satu musim. Torehan ini mengalahkan sukses 32 gol Moh. Salah di musim 2017/2018. Ingatlah bahwa Haaland masih berpeluang melaju karena City memiliki 7 pertandingan liga.

Sisa-sisa Hari Sebelum Juara. Tentu saja, pasukan Pep akan mengalami hari-hari yang lebih melelahkan dibanding Arsenal yang tinggal menyisakan 5 jadwal di Premier League. Sedangkan Haaland,dkk masih harus meladeni sang Raja Eropa, Real Madrid di semifinal Champions dan Man United di final FA Cup pada akhir musim. 

Di sisa jadwal liga, mereka hanya meladeni tiga klub penghuni sepuluh besar klasmen: Brighton, Brentford dan Fulham. Sisanya adalah menghadapi deretan petarung zona degradasi, serupa Leeds, Everton, atau West Ham. Dan, meladeni klub paling absurd musim ini: Chelsea. Chelsea bersama Lampard-ball yang sia-sia.

Karena itu, sekali lagi, kejeniusan Pep Guardiola kembali diuji melewati jadwal yang padat lagi berat.

Sementara bagi Arteta, dengan lima jadwal yang juga tidak mudah, hanya punya satu misi saja. Yaitu sapu bersih kemenangan, tak ada tawar menawar. 

Mereka bisa memulai ini dengan menyempurnakan absurditas Chelsea. Andaipun nanti "The Blues" bersepakat dengan Mauricio Pochettino sebagai pelatih baru, kualifikasi mereka medioker of the year rasa-rasanya tidak akan berubah.

Di luar ini, Newcastle dan Brighton tentu tak bisa dipandang enteng. Di musim ini, Arsenal hanya bisa imbang dengan bekas klub Alan Shearer. Sedangkan dengan anak asuhan De Zerbi, Arsenal bisa menang di Premier League namun keok di ajang Piala Liga.

Singkat kata-kata, bukan rahasia yang harus dipertahankan kedua tim ini adalah konsistensi. Celakanya, aspek ini malah meredup dari Arsenal sepanjang April.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun