Atau tidak mesti sebagai Juventini yang merasa Allegri hanya akan membuat Juventus bertahan di level Big Four, bukan untuk juara. Lebih-lebih di Champions League, preet dah!Â
Tidak usah sampai di situ, melihat Vlahovic berlari tanpa arah dan frustrasi saja sudah cukup mengenaskan.
Maka dari itu, bang Dodo semestinya menyadari posisi superstarnya bukanlah apa-apa. Keputusan Ten Hag menduetkan Lisandro Martinez dengan Raphael Varane adalah pertanda. Maguire bukan kapten tanpa gangguan.Â
Selain itu, mandat zaman untuk penyerang generasi baru di MU adalah milik Sancho, Rashford dan Anthony.Â
Mereka bukan saja masih segar, cepat dan taktis. Bang Dodo pernah begitu, tapi 15 tahun yang lalu. Sudah sejarah.
Karena itu juga, bang Dodo mungkin sebaiknya mengenali gejala-gejala senjakalanya sendiri. Berdamai dengan ketidakmungkinan yang tak bisa diatasi sebagaimana 10 tahun yang lalu, mungkin.
Bang Dodo boleh-boleh saja menulis status yang optimis, kompetitif dan menegaskan jati diri sebagai seorang sportsman yang unggul di instagram.
Tapi pergi meninggalkan stadion sebelum pertandingan berakhir sangat bisa jadi adalah pertanda seorang pria yang menuju tua dan mulai ngambek-ngambekan. Tanda dari penghibur yang pelan-pelan kehilangan panggung.
Jadi kayak iklan rokok aja Bang: TUA ITU PASTI, DEWASA ITU PERJUANGAN! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H