Berpuluh-puluh tahun kemudian, belum lama ini, kejadian yang sama berulang di Bitung, Sulawesi Utara.Â
Kartu ATM yang sudah diganti dari rekening lama itu kali ini tak bisa lagi dipakai. Sudah sekitar 5 tahunan berfungsi karena itu, sepertinya, sudah aus--kayak mesin saja.
Lima tahun yang lalu, memang, saya pernah mengganti ATM di bank yang sama.Â
Waktu itu, saya masih bekerja untuk sebuah organisasi sosial yang kantornya beralamat di Bogor. Sebenarnya saya sudah membuat akun rekening yang baru. Sebab itu yang berderet angka sembilan mulai diistirahatkan.Â
Staf keuangannya malah salah mengirimkan gaji dan THR Lebaran. Dia mengirim ke rekening yang cukup lama istirahat. Waduuh.Â
Sebenarnya kemalangan saya ini sama ATM atau duit banyak?
Ketika melapor, untung saja, ATM yang lama masih bisa direstorasi (udah kayak kampanye kosong sebuah partai saja). Tapi sebenarnya saya tak tahu kalau masih bisa berfungsi. Masalahnya kembali berulang, nama ibu saya juga salah.Â
Lho, kok masih bisa salah?
Nah, kejadian yang barusan ini, ketika hendak mengganti kartu ATM yang asu eh aus, saya mesti mengkonfirmasi lagi nama ibu. Dan salah lagi! Permintaan mengubah nama ibu sesudah bertahun-tahun ternyata sama banknya tidak dilakukan.Â
Bangke nian. Sebenarnya saya anak siapa? :(
Keputusannya adalah bikin rekening baru lagi. Dengan data yang sebenar-benarnya, yang tidak boleh salah dicatat.Â