Dan karena itu, ia secara berani mengatakan,"Saya datang ke sini untuk membantu Tottenham. Namun, saya siap pergi jika saya ternyata justru menjadi sumber masalah. Tidak masalah!"
Jarang-jarang ada yang meminta dipecat kayak begini. Termasuk merasa diri tak pantas menerima gaji.
Tapi barangkali kita juga perlu melihat aspek lain dari kondisi ini. Bahwa duet yang mesti dipercaya dekat dengan kesuksesan adalah kombinasi Beppe Marotta dengan Antonio Conte. Bukan Fabio Paratici dengan Conte. Iya gak sih? Hehe.
Kelima, di tengah situasi krisis, Conte juga mengungkap kesaksian jika Paratici pernah sengaja memboyong Kulusevki ke Juve. Juga pernah mencoba membawa Lukaku ke Juventus.Â
Targetnya demi merusak batin Conte yang kala itu melatih Inter. Conte memang suka dengan dua pemain bersenjata kaki kiri ini.
Sekarang pemuda Kulu mulai menunjukan adaptasi yang bagus di Spurs. Trisulanya dengan Kane dan Son memiliki prospek cerah. Sedang Romelu Lukaku baru saja disindir habis.Â
Perkaranya bomber berkebangsaan Belgia ini saat tandang ke Crystal Palace, bermain 90 menit, cuma bisa menyentuh bola 7 kali. Heh, ini orang main bola apa sedang lari maraton?
Apakah tidak sebaiknya mereka berempat berkumpul di markas Spurs? Barangkali Conte bisa menemukan formula yang lebih jitu. Selain begitu, mungkin bakalan membuatnya lebih tabah menerima serial kekalahan yang tidak pernah terjadi sebelum ini.
Keenam, pernyataan Conte yang menyatakan dirinya tak pantas mengambil gaji (sesudah hasil ini) dan menyatakan jika sekarang ini adalah kesempatan yang tepat mengevaluasi kinerjanya jelas isyarat dari situasi batin Conte yang tak lagi melihat ada cahaya terang di depan sana.
Hubungan singkat yang diperjuangkan dengan totalitas nyaris tanpa tanding itu (: dua puluh jam semata untuk klub!) ternyata hanya mendaurulang kekecewaan dan frustrasi yang makin menjadi-jadi.
Ketujuh, Conte yang tidak mencari-cari lagi sebab pada sesuatu di luar dirinya. Tidak sibuk menyalahkan komposisi skuadnya. Tidak meletakkan masalah ke dalam kebijakan transfer klub yang datar.Â