Sebagai perwakilan suara cinta garis pinggiran dan pastinya sok tahu dong, Max Allegri sebaiknya segera menemukan kembali mentalitas lapar kemenangan dan mati-matian berjibaku di lapangan itu. Tidak lagi menyalahkannya sebagai elemen yang seolah terpisah dari sistem yang dipilih dalam bermain.Â
Kita tunggu saja apa yang menjadi penemuan kembali Allegri dengan melihat bagaimana Juventus meladeni Zenith. Selanjutnya hadangan jadwal berat dengan meladeni Fiorentina, Lazio, Chelsea serta Atalanta. Biarkan Mourinho semata wayang yang sibuk mengomentari ketimpangan dalam komposisi skuadnya.
Di luar itu, saya kira kritik terhadap situasi yang terpuruk ini seharusnya dialamatkan ke para pembesar di klub.Â
Jika Anda ingin menghadirkan Juventus yang baru maka tempuhlah opsinya dengan serius. Anda tidak bisa menggunakan ide-ide Sarri yang ofensif atau menguji Pirlo yang berparadigma sama lantas kembali kepada Allegri yang mazhabnya menjaga warisan nenek moyang. Beranilah sebagaimana Liverpool memilih Klopp.Â
So, kalau mau putus dari masa lalu, jangan berjalan dengan kepala menghadap belakang. Kayak abege labil saja Anda sekalian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H