Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Krisis Diri, Masa Lalu dan Kepulangan Sang Pengarang dalam "A Bend in The River"

24 Oktober 2021   08:07 Diperbarui: 24 Oktober 2021   14:30 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "A Bend In The River" (2020) | cineuropa.org

Di laman Hollywood Reporter, sang sutradara bilang jika film ini adalah puisi cintanya untuk Irlandia Utara. Colin juga bilang film ini tentang kemampuan untuk memaafkan. Memaafkan (dan berdamai dengan) hantu-hantu yang akan selalu menyertai riwayat biografis sang tokoh: trauma kekerasan, kedukaan dan kekalutan. Puisi cinta yang kiranya cukup memikat.

Walau hanya meraih rating 5,7 di situs Internet Movie Database, film ini boleh mewakili narasi yang bertutur perihal betapa sulitnya manusia menerima trauma masa lalu dan mampu berdamai sepanjang hidupnya. 

Di dalam sana, manusia bukan saja hidup dalam dunia yang selalu terbuka kepada segala macam kemungkinan. Namun juga harus terus menerus berjuang untuk tidak jatuh pada kekacauan diri dan penghancuran kolektif. Separah apapun rasa sakit itu.

Saya rasa begitu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun