Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Bapak-bapak Sakti Gaya "Nobody"

3 Oktober 2021   11:02 Diperbarui: 7 Oktober 2021   18:07 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film "Nobody" (2021) | Foto: universalpictures.com

Kenalkan, namanya Hutch Mansell. Seorang bapak, mungkin lewat 50-an, dengan sepasang anak dan istri yang cantik dan berkarir. Hidup dengan ekonomi yang cukup juga kenyamanan yang terjaga. 

Tipikal keluarga batih yang sukses menjaga keseimbangan domestik dan publik. Sungguh citra keluarga ideal di tengah dunia yang putaran kesehariannya dihidupkan dari kerja keras dan perburuan kemapanan.

Tapi Hutch yang bertampang serius, suram, dan jauh dari gagah ala "Sugar Daddy" itu terkesan merawat performa "di bawah standar". Semisal sarapan yang dibuatnya dengan penuh cinta acapkali berakhir tak disantap. 

Bahkan, sekadar tepat waktu mengejar truk pengangkut sampah saja, Hutch selalu gagal.

Selalu pergi kerja di pagi hari, sesudah sedikit olahraga, lalu pulang ketika senja. Kemudian tertidur di samping istrinya yang telah nyenyak terlebih dahulu dengan bantal pemisah di tengah mereka.

Tidakkah Hutch serupa sosok yang "miris", orang baik yang ketulusannya hanya berbuah penolakan? 

Sebab itu, sebagai bapak, kita mungkin akan meratapi Hucth layaknya lelaki yang ingin memastikan semuanya baik-baik saja namun dengan kompetensi di bawah rata-rata. 

Oh iya, Hutch bekerja seorang akuntan di kantor yang kecil. Hidupnya pun boleh disimpulkan monoton di luar rumah.

Atau, barangkali kita mesti memahami Hutch sebagai sosok beruntung, yang dengan segala kenaifan harian itu, masih mendapatkan cinta dan keberlimpahan khas keluarga kelas menengah yang daftar tagihannya tidak sampai memicu pertengkaran suami istri. 

Ditambah dengan jenis kenakalan remaja yang makin menambah kekacauan. 

Sayang sekali, dalam "Nobody", Hutch sebagai bapak dengan "kompetensi di bawah rata-rata" itu adalah tampilan luar belaka alias cover yang sengaja dipilihnya. Dengan maksud lain, sebagaimana bapak-bapak sakti produk Hollywood, Hutch tak kalah efektif atau dingin dibanding Bryan Mills di cerita Taken. 

Termasuk tak kalah bengis dan nekad dari John Wick yang patah hati dan berjuang hidup melewati gelombang pasang kekerasan demi mengawetkan ingatan akan istrinya. 

Tidakkah jika sepasang kekasih mati, pada siapa lagi kenangan indah masih dipelihara walau yang tersisa hanyalah labirin kesedihan dan mimpi-mimpi? 

Satu-satunya yang menyatukan Hutch Mansell, Bryan Mills, dan John Wick adalah jangan pernah mengusik kedamaian keluarga mereka.

Sederet Pemicu: Gelang Kucing & Perkelahian di Bus Malam 
Lantas, sebuah aksi perampokan yang gagal terjadi di rumah. Hutch membiarkan itu karena naluri tempurnya mencurigai ada yang janggal, bukan saja jenis perampokan amatir. 

Tak ada kehilangan yang serius. Kecuali harga diri sebagai kepala rumah tangga yang terluka.

Hucth pernah ingin melupakan dan berdamai dengan perampokan yang menghina dirinya itu. Tapi, ia justru terganggu oleh kehilangan gelang anjing milik anak perempuannya. 

Karenanya, dia terus pergi menyelidiki dan mendapati fakta yang pedih. Sepasang suami istri terpaksa merampok demi kebutuhan harian.

Hutch masih bisa berdamai dengan kemarahan. Hingga seberapa anak muda yang naif memicu masalah di sebuah bus. 

Anak-anak muda yang merasa dunia mereka tak mungkin dihancurkan oleh bapak-bapak yang bertampang suram, bertubuh kerempeng dan sebaiknya tinggal di rumah, berkebun atau mungkin memelihara burung. 

Ingatlah, jangan pernah mengusik bapak-bapak yang sedang berjuang meredam amarah karena harga dirinya yang terluka!

Dalam perkelahian yang brutal, Hutch membuat mereka masuk rumah sakit. Salah satu dari rombongan anak muda sok jagoan itu adalah adik mafia Rusia, Yulian Kuznetsov. Jenis mafia yang dikenal tak ada ampun dan tak tersentuh. Eskalasi mulai meningkat. 

Rumah Hutch yang tenang dibombardir pada suatu malam ketika Hutch sedang menghadirkan romantisme, terutama untuk istrinya yang bertahun-tahun tak dipeluk, dicium, dan di lain sebagainya. Rumah tangga mereka telah menyerupai problem khas kelas menengah yang diterpa kebosanan suami istri.

Seorang diri, Hucth kembali dari identitasnya yang dikamuflase bertahun-tahun. Ia merancang benteng pertahanan dan menghancurkan aset penting si mafia. Perang puputan mulai dideklarasikan! 

Sampai di sini, film yang dikemas apik oleh sutradara Ilya Viktorovich Naishuller sudah mulai terbaca ujung dramanya. Puncaknya adalah perang terbuka antara geng Rusia dan Hutch yang dibantu ayah dan temannya. 

Hutch yang profilnya membuat asisten Kutnetsov mendadak pucat pasi dan mengundurkan diri tetap keluar sebagai pemenang. "Nobody" menawarkan akhir yang sama, sebagaimana John Wick yang sakti mandraguna. Melawan balik, terluka dan menang. 

Identitas yang serupa hantu ini beberapa kali seolah akan terkuak dalam dialog dengan istrinya, di hadapan pasukan mafia yang sekarat, melalui pelacakan asisten Kutnetsov hingga ke arsip rahasia Pentagon, background-nya tetap saja samar. Hutch tetap saja "nobody". Puncaknya, dalam interogasi paskapenghabisan, Hutch seperti sosok yang untouchable.

Hutch, Rebecca dan anak-anak mereka kembali menjalani hidup yang normal.

Jika demikian, mengapa "Nobody" mampu meraih rating 7,4 di situs IMdb? Film yang mulai dirilis 26 Maret kemarin juga sukses meraup 56,7 juta dolar AS dari biaya produksi berkisar 16 juta saja menurut catatan Wikipedia?

Saya kira, walau mengambil sudut pandang yang tak bergeser dari sejenis John Wick, atau Bryan Mills (Taken) atau John McClane (Die Hard) atau mesin pembunuh yang memilih hidup normal pada umumnya karena menemukan cinta dan kedamaian, film ini menghadirkan intensitas konflik yang lumayan bisa memindahkan imajinasi dari karakter sebelumnya. 

Maksud saya, bapak-bapak sakti gaya Hollywood yang marah dan bertarung habis-habisan menjaga keamanan keluarganya telah menjadi salah satu jualan penting yang selalu diproduksi. 

Tidak terlalu penting si bapak memiliki latar belakang pasukan khusus atau hanya seorang pekerja keras yang bertahan tak mati kelaparan. Spirit dan pengorbanan dirilah yang menjadi acuannya.

Ide cerita "Nobody" yang digarap Derek Kolstad tetap mengeksploitasi suasana batin yang menegaskan kemuliaan seorang bapak di dalam keluarga harmonis, menengah dan nyaman. 

Perbedaan itu hanya pada bagaimana Hutch Mansell direkonstruksi sebagai mesin pembunuh dengan identitas masa lalu yang samar melalui sederet ketegangan yang berujung dengan happy ending. 

Pendek kata, inti cerita boleh usang, tapi kemasan nanti dulu.

Satu lagi yang tak kalah penting. 

Bapak-bapak seperti Hutch Mansell bukan saja terlahir kembali karena keamanan keluarganya sedang dalam pertaruhan, dimana ada harga diri laki-laki yang sedang diuji. 

Namun juga ia mewakili jejak kehampaan yang terbentuk dan menjerit-jerit di balik rutinitas dan kerja keras menjaga tertib ekonomi keluarga. 

Dalam satu dialog sesudah Hutch pulang dari menghajar serombongan anak muda di bus, dia bilang ke Rebecca jika saja, "You seem so far away. I know that's, it's unfair to put it like that. But i just, i miss you." 

Wahai.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun