Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Yang Ditunggu Sesudah Drama Pembantaian Barcelona

9 Desember 2020   11:49 Diperbarui: 10 Desember 2020   06:34 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi nama besar yang masih bertarung membuktikan usia hanyalah daftar angka semata. Siapa lagi kalau bukan Supper Buffon?!

Pria berumur 42 tahun ini berhasil melakukan 7 kali aksi penyelamatannya, khususnya gempuran Messi. Pengalaman dan ketenangannya kali ini berfungsi dengan baik. Kata warganet, Buffon seperti dirasuki Buffon yang masih muda dulu. Pantas saja mendapat rating 8 di pertandingan ini.

Angka-angka di atas, pada dasarnya bersifat dinamis dan kontekstual. Makanya kita masih akan menduga-duga, apakah Pirlo akan menggunakan kerangka yang sama sebagai Starting Eleven-nya sesudah keberhasilan ini?

Di lapangan tengah, sosok McKennie dan Arthur akan menjadi "remote control" dibandingkan Bentancur-Rabbiot-Ramsey? Demikian juga di flank area, kombinasi Alex Sandro dan Cuadrado lebih stabil keimbang memainkan Chiesa yang lebih agresif dan Kulusevski sebagai padanan bagi tridente dengan Ronaldo-Morata sejak awal. 

Bagaimana dengan kombinasi lini belakang? Tidakkah ideal itu milik bakat muda de Ligt-Demiral bersama Bonucci atau Danilo yang agak senior dan mulai lamban dalam adu sprint? 

Sehingga ke depan, kita sudah memiliki kepercayaan jika pakem Pirlo adalah adalah 3-5-2 dengan variasi 3-4-1-2 atau justru 3-4-3? 

Dengan kata lain, formasi ideal untuk tiga nama di belakang adalah de Ligt-Bonucci/Danilo-Demiral, kemudian Alex Sandro/Chiesa-Arthur/Bentancur-McKennie/Rabiot dan Cuadrado/Danilo. Sedang di depan, yang menemani Ronaldo-Morata adalah variasi dari  Ramsey/Dybala/Kulusevski atau Chiesa.   

Kita masih menunggu seperti apa eksperimentasi Pirlo sesudah kemenangan ini. Syukurnya, di dua laga yang menunggu nanti, Juventus akan ketemu Genoa dan Atalanta. Terutama Atalanta yang berhasil membungkam Liverpool di Anfield.  Pendekatan Sang Profesor akan diuji lebih keras di level domestik.

Ya sudah, kita tunggu saja. Yang jelas, kerja Pirlo mulai memberi bukti bukan?

Eh, bentar. Lord Bernardeschi mo diapain?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun