Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Perantau Bermakna ala Mama

26 November 2020   00:12 Diperbarui: 26 November 2020   03:16 1973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wanita dalam perantauan (Sumber: imghtlak.mmtcdn.com)

Ini selalu dipesankan mama di setiap akhir dari percakapan telepon sesudah menanyakan kabar cucunya dan kabar saya. 

Mama tahu, pada dasarnya, saya juga bekerja dengan orang banyak. Lebih persisnya, dengan selalu berusaha menjaga kepercayaan orang banyak. Sebab itu, sejatinya juga menjalani hidup seperti yang sudah ditunaikan bapak dan mama.

Berhati-hati itu bermakna bahwa selalu berusaha selalu sungguh-sungguh dalam menjaga kepercayaan. Apa yang menjadi mandat untuk dikerjakan, kerjakan dengan sungguh. 

Sebisa mungkin mengurangi kekecewaan. Sementara "di negeri orang" bermakna jika saya tidak boleh sampai lalai jika seperti ini adalah meresapi kebiasaan, adab, dan sikap-sikap setempat. 

"Di Negeri Orang" juga adalah pengingat jika kemampuan untuk selalu bisa diterima orang lain mesti terus dikembangkan. 

Dengan kata lain, berhati-hati dan berada di negeri orang adalah kompas nilai yang membuat saya harus selalu bisa masuk dan menjadi bagian dari kehidupan baru di mana pun saya harus pergi. 

Barangkali dengan begitu, saya bisa menjadi orang yang selalu fleksibel dan boleh memandang keseharian yang kompleks dari macam-macam cara memaknai.  

Fleksibilitas seperti ini, rasa-rasanya, telah menemani saya yang sudah berpindah-pindah hidup di pulau-pulau utama Nusantara. Seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. 

Fleksibilitas yang mengingatkan pada pepatah "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" juga adalah jejak nyata dari riwayat mama yang juga mengalami hidup berpindah-pindah. Ini juga adalah pesan agar tidak terburu-buru menghakimi; laku hidup yang sulit sekali. 

Ketiga, Jangan Lupakan Akarmu-Pelajari Silsilah! 

Walau telah berpindah dari Timur ke Barat Nusantara. Walau telah membekali saya dengan ilmu hidup di negeri orang yang terbukti berfaedah, ada satu lagi rahasia hidup ala mama yang bekerja sebagai penyeimbang. Semacam kombinasi antara "Outward dan Inward Looking". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun