Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Luka pada Batang Jingah

19 Oktober 2020   07:15 Diperbarui: 19 Oktober 2020   07:22 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketakutan tumbuh lebih cepat
sedang keberanian tersekat di rongga dada,

danau kering tumbuh di kolam mata
ringkih dan kerontang. kamu beri api seperti kota-kota celaka.

ketiadaan terbang jadi udara. berpendar dia kemana-mana
kemalangan lahir berkali-kali, aku terbangun di setiap tangisnya.

hidupku tinggal sebatang jingah
terluka, merah dan ingin melukai yang tak lagi ada

(Mendawai/1020)
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun