Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cerita dari Kunjungan Singkat ke "Klinik Kopi"

12 Maret 2020   21:11 Diperbarui: 13 Maret 2020   06:03 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghayati Kopi di Klinik Kopi | dok. Pribadi

"Terasa aroma coklat," terang saya. Pelan dan ragu. "Iya, coklat dan asam. Kopi kalau diurus bener, kayak begitu," kata Mas Pepeng. Ia meyakinkan jika penilaian lidah saya tak meleset. Sedang pada kopi yang diteguk sahabat saya, ada aroma vanili yang kuat ketika tiba di tenggorokan. Intinya, sedap. Kami puas pada rasa dan sedikit cerita. 

Sebenarnya, saya masih ingin bertanya apakah interaksi Klinik Kopi dengan para petani sudah bisa dibayangkan sebagai sistem ekonomi yang saling menopang dan berkembang menjadi sistem budaya dimana nilai-nilai tertentu tentang kopi dilestarikan namun waktu tiada kuasa ditunda.

"Kalau mau foto, bisa nanti gantian Mas." 

Hahaha. Akhirnya kami tiba di bagian kunjungan yang sama pentingnya. Foto selalu penting bagi kebutuhan konten, bukan? Bukan cuma alat bukti yang tak terbantahkan Bahia kita pernah datang ke sebuah tempat dan karena itu berhak atas cerita yang dituliskan. Celakanya, saya kesulitan memasukan beberapa foto kedalam artikel ini, hiks.

Mas Pepeng dan yang nulis kunjungan singkat ini...| Dok. Pribadi
Mas Pepeng dan yang nulis kunjungan singkat ini...| Dok. Pribadi
Sebelum balik kanan, saya membeli sebuah kaos hitam dengan tulisan "Ngopi Kok Antre?". Sepertinya menikmati kopi di Klinik Kopi memang tidak semata kopi dalam dirinya sendiri. 

Kopi adalah juga kehadiran dari kerja dan cinta petani, pertarungan pasar dan pasang surut selera, serta bagaimana ia disajikan di ruang konsumsi urban.

Ini dalam pandangan terbatas saya. Dari kunjungan singkat yang tergesa-gesa. 

[Kpg-Maret 2020] 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun