Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Telepon dari Masa Lalu

16 Februari 2020   12:11 Diperbarui: 16 Februari 2020   19:28 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak menunggu lama, mesin ATM langsung membeli pulsa lima puluh ribu. Green Day bersenandung lagi.

"Sudah masuk. Bisa diisikan dua nomor lagi, punya kawan saya? Nanti saya kirimkan nomornya."

"Haa?" Waduh, batinnya tertahan, "Bentar dulu. Saya harus cek saldo lagi." Mulai cemas. Ada yang janggal. Teman lama ini masih kehabisan pulsa saja. Sudah berdinas, padahal. Ran? Ya, Ran!

Sebuah nomor tersambung. "Bro, Apa kabar? Terakhir berkomunikasi dengan Fre kapan?" Selidiknya. Bergegas. Serasa seribu setan sedang menuju ke tempatnya. 

"Fre? Serius? Orang itu sudah lama gak ada berita. Kenapa Bro? Tunggu sebentar, saya cari tahu dulu." 

Habis aku. Selesai! 

"Hahaaha." Dia tertawa untuk dirinya sendiri. "Harusnya curiga. Untung saja tidak sampai dua kali mengisikan." Dia bicara kepada persetujuannya yang tiba-tiba. Sumpah, sahabat adalah sahabat, seringkali lebih dari kerabat.

Bip. Bip. Bip. Lampu indikator berwarna hijau menyala. Ada pesan WA baru diterima. Sebuah video.

"Haaaaaaah."

Wajah itu penuh berlumur darah, mengucur dari kepala. Merintih. Lirih dan mengenaskan. Ia masih mengenalinya. Itu wajah pernah dipanggil bersama ke ruang kepala sekolah. 

"Masih belum mengisi pulsa." Sebuah peringatan!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun