Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Golden Globe Awards ke-77] Yang Luput dari Kemenangan Brad Pitt di Kepala Saya

7 Januari 2020   12:00 Diperbarui: 8 Januari 2020   10:00 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brad Pitt dan trofi Golden Globe Awards 2020| Sumber: Kevin Winter/Getty Images

Sejarah Brad Pitt bukanlah biografi peran yang miskin penghargaan. Tapi kali ini, kemenangannya adalah kejutan!

Perhelatan Golden Globe Awards ke-77 sudah usai kemarin.

Di ajang yang ditandai protes perihal tiadanya sutradara perempuan di daftar nominasi Sutradara Terbaik, ada satu kejutan saja yang penting bagi saya. 

Kebanyakan pemirsa film Amerika di Nusantara mungkin terkejut akan pencapaian Joker yang disebut-sebut sebagai film terhebat tahun 2019.

Sebab film Joker yang sukses melampaui narasi Joker versi Heath Ledger alias dalam arahan Nolan ataupun versi yang jauh sebelumnya ternyata hanya menghasilkan Best Actor untuk Joaquin Phoenix dan Best Original Score untuk Hildur Guðnadóttir. Untuk kemenangan yang pertama, sudah banyak diprediksi. 

Ternyata, Joker yang juga masuk nominasi Best Motion Picture-Drama dan kategori Best Director untuk Todd Phillips harus kalah dari film 1917 dan Sam Mendes, sang sutradara film yang sama. 

Sebagai latar saja, Sam Mendes adalah sutradara yang film debutnya-American Beauty-langsung membawa pulang Piala Oscar di tahun 1999. Jadi, raihan pada Golden Globe ini adalah kali kedua bagi mantan suami Kate Winslet.

Dalam catatan sekena-kenanya saya di Joaquin Phoenix dan Cerita Pelahiran Joker, sudah ditunjukan jika ide dasar cerita Joker yang berusaha dibebaskan dari masa lalunya tidak cukup greget. 

Selain visual yang memberi kesan mendalam dari "estetifikasi yang tragik", Joker ditopang oleh akting Joaquin yang memang maksimal tiada tanding. Maestro!

Memangnya ide dasar seperti apa yang dikembangkan Todd Phillips?

Dalam tafsir terhadap ide dasar (yang subyektif ini), Joker memang berhasil mencerminkan individu tragis yang kegilaannya tidak berakar semata pada dirinya sendiri (patologi individual). Joker alias Arthur Fleck yang membunuh ibu kandungnya adalah juga potret dari Gotham yang krisis. 

Atau dalam bahasa saya pada tulisan di atas:

Boleh katakan Joker adalah korban yang muak dari masyarakat yang sakit dan berbalik arah menjadi bahaya tak terkendali. Joker adalah Arthur Fleck yang telah berjuang untuk hal-hal terbaik yang bisa dimilikinya (ibu dan mimpi sebagai komedian tenar). Tapi yang ia dapatkan hanyalah penghinaan dan kekalahan, selain kemalangan bersama rasa sakit.

Dengan kata lain, Joker merefleksikan diskursus dalam filsafat ataupun kritik teori sosial. Keberhasilan menarasikan figur sentral dalam dinamika konteks krisis seperti ini jugalah, dalam hemat saya, yang membuat Joker-nya Heath Ledger begitu mentereng. 

Bedanya, pada versi yang terakhir, Joker hadir sebagai politik anarkisme. 

Joker menjadikan kejahatannya sebagai seni merusak tatanan tanpa motif ekonomi-politik selain kerusakan itu sendiri. Karena itu juga, sejatinya yang seperti ini tidak bisa dihentikan, bahkan oleh kematian. Ketiadaan motif itulah energi dasar yang berbahaya bagi Gotham dan sang malaikat pelindungnya, Batman. 

Tapi kita tidak sedang mendiskusikan gagasan-gagasan (filsafat) politik dalam dua proyek Joker yang sukses membawa Golden Globes itu. 

Pada ajang dimana Parasite memenangkan penghargaan untuk film berbahasa asing terbaik, yang paling mengejutkan adalah kemenangan Brad Pitt. 

Duda yang baru merayakan ultah ke-56 pada 18 Desember kemarin, memenangkan Best Performance by an Actor in a Supporting Role alias Peran Pembantu Terbaik. Ini kemenangan kedua untuk kategori yang sama sesudah perannya di 12 Monkeys (1996). Atau sesudah dua dekade. 

Hal yang selintas paling menonjol dari kemenangan ini karena menyingkirkan nama-nama tenar bin kawakan. Nama-nama itu seperti Tom Hanks, Anthony Hopkins, Al Pacino, dan Joe Pesci. Alamak!

Saya bukan saja belum menyelami langsung seperti apa nama-nama tenar jaminan mutu itu bermain di film yang meloloskan mereka sebagai nominee. Sehingga, dalam standar sekena-kenanya saya, tidak bisa diceritakan sedikit perbandingan yang mungkin menjadi ukuran mengapa Brad Pitt menjadi sang pemenangnya.

Akan tetapi...

Sukses aktor bernama panjang William Bradley Pitt ini memang menggenapi kesuksesan Once Upon a Time in Hollywood. 

Film yang dibesut Quentin Tarantino ini juga meraih Best Screen Play dan Best Motion Picture untuk film Komedi-Musikal. Maksud saya, ia berada dalam level kualitas produksi film yang tidak diragukan lagi. 

Selain juga, di film yang berlatar kejayaan industri film Hollywood ini, ada Leonardo di Caprio yang juga masuk nominasi Best Actor. 

Seperti apa film Once Upon a Time in Hollywood itu di kepala saya sehingga Brad Pitt yang memainkan sosok Cliff Booth boleh memenangkan Peran Pembantu Pria Terbaik? 

Dalam catatan berjudul "Once Upon a Time in Hollywood" dan Kepala Milenial, Cliff Booth sebatas dimengerti sebagai "supporting system" dari kecemerlangan atau kemerosotan karir Rick Dalton. Pengertian ini tidak salah. Namun, problemnya adalah karena terlalu mengejar ciri yang konstan dari karya-karya Tarantino. 

Saya terlalu berusaha menunjukan jika:

...film ini masihlah menunjukan bagaimana kualitas seorang Tarantino bekerja. Ada alur yang runtut dalam dunia manusia yang saling terikat atau berbenturan, karakter tokoh yang kuat, dialog yang intens, lansekap yang menjelaskan dunia yang dihidupi manusia dan pertunjukan kekerasan yang konyol dan brutal.

Sementara, tentang bagaimana Cliff Booth menjadi bayang-bayang Rick Dalton atau kualitas akting Leonardo DiCaprio:

Sedang Cliff Booth adalah dunia manusia yang berada di sekitar Dalton. 

Dunia yang bukan saja menjadi sampingan namun juga sejenis "supporting system" terhadap kegalauan-kegalauan sang subyek utama. Saya tidak melihat Cliff yang tertular stress bahkan ketika hidupnya dilukiskan hanya berteman seekor anjing yang terlatih. 

Booth tampak lebih fleksibel menerima nasib yang datang dari depan.

Seperti telah berpasrah akan jalannya sebagai pemeran pengganti. Termasuk ketika bertemu dengan kelompok Hippies, Booth tampil sebagaimana orang-orang di pinggir jalan yang bertukar dunia makna tanpa dibatasi strata sosial di zaman itu. Brad Pitt, di pikiran saya, cukup mulus menghidupkan hidup Cliff Booth.

Saya memang merasa, Leonardo DiCaprio tampil lebih total sebagai Rick Dalton ketimbang Brad Pitt. Maka pada relasi begini, mereka yang menjadi sampiran atau sekadar penyangga tidak cukup tereksplorasi karakternya. Di sinilah, saya ternyata tidak cukup jeli. 

Padahal, dalam adegan brutal lagi konyol--yang identik Tarantinoism ini--yang terjadi di akhir Once Upon a Time in Hollywood itu, Cliff Booth jauh lebih berperan membereskan kekacauan ketimbang Rick Dalton. 

Atau ketika berkunjung ke kompleks kaum Hippies dimana Cliff yang sedang mencari sahabat lamanya harus menghadapi kepungan para pemukimnya. 

Cliff Booth menunjukan kehadiran dari dunia batin yang memiliki kesetiakawanan yang tinggi. Jiwa kesetiakawanan yang mungkin sedang bersaing hidup dalam gemerlap hidup artis di tengah kejayaan industri film yang memelihara batas-batas "kelas sosial". 

Menghidupi secara mulus karakter nilai serupa itu mungkin yang membuat bapak 6 anak ini unggul. 

Selebihnya, selamat Om Brad!

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun