Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Serie A di Youtefa

8 November 2019   11:22 Diperbarui: 10 November 2019   08:29 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus 94/95 | thesefootballtimes.co

Juventus edisi 94/95, misalnya. Saat itu Vialli, Baggio dan Ravanelli masih merupakan porosnya. Del Piero barulah bintang baru, pun Conte dan Deschamps. Stadion delle Alpi masih dibagi untuk dua perebut kuasa Turin.

Di penggal 90-an ini, salah satu skuad Juventus dengan komposisi penyerang paling ngeri, saya kira ada pada skuad 96/97. Saat itu,  Del Piero telah menjadi Pangeran Turin yang ditemani Zidane, Conte, Deschamps dan Jugovic. 

Lalu ada Vieri yang tengah naik daun bersama Nicola Amoruso. Tapi bukan nama-nama ini saja yang memberi jaminan mutu. 

Ada satu lagi yang disebut sebagai "Master of the Chip". Dia adalah Alen "Alien" Boksic. 

Boksic diboyong dari Lazio yang juga termasuk tim dengan komposisi merepotkan. Dia memang hanya bermain semusim lantas kembali ke Lazio dengan catatan 22 kali bermain dan 3 gol. 

Tapi, Boksic bagi saya adalah penyerang yang liat, memiliki dribbling yahud dan pencetak gol yang impresif. Juventus di masa Boksic bisa mencapai juara Serie A, Piala Interkontinental dan UEFA Super Cup. Namun gagal di final Champions League dari Dortmund. 

Lihat saja gol-golnya di sini:


Jadi, di periode-periode ini, Serie A dan Youtefa adalah kombinasi yang merawat saya dengan "tipe ideal", bukan saja sikap bengal bin nekad. 

Tipe ideal? 

Yaiya, saya adalah penyerang kelas zaman SMP yang tidak pernah bisa menembus skuad junior Persipura. Saya tetap butuh contoh, dong. Setidaknya untuk mendapatkan tepukan dari cewek di kelas sebelah, huwoohuwo.

Yang jelas, Serie A di Youtefa adalah kesaksian-kesaksian yang penting. Terutama di era tv streaming, dimana saya masih bisa menyaksikan perubahan filosofi Juventus kekinian dengan "Sarriball Philosophy" lewat layanan Maxstream.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun