Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Wolf Hour", Penulis Perempuan, dan Konservatisme

5 November 2019   15:14 Diperbarui: 6 November 2019   03:31 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Wolf Hour | SUNDANCE FILM FESTIVAL via variety.com

Ketiga, sebagai klimaksnya, bagaimanakah cerita June ini akhiri? "The Wolf Hour" rupanya memilih ending yang agak romantik.

Tidak ada yang lebih baik dari berdamai dengan masa lalu. Dengan kesalahan sendiri, dengan akibat-akibat fatal dari pilihan ideologis yang malah memangsa keluarga sendiri. 

June memilih jalan ini. Ia harus melakoni laku, "Luka hanya sembuh oleh lembing yang melukainya". 

Tidak lagi membawa diri dalam jalinan krisis yang makin dalam, buntu yang mencekik. Rantai krisis ini harus diputusnya bersamaan dengan ledakan kerusuhan di sekitar apartemennya yang suram. 

Di hari ketika ia menunggu kabar draft buku terbarunya disetujui penerbit.

Yang kedua, tidak ada yang lain, ia harus kembali melampaui dirinya tragik itu dengan kembali menulis. 

Dan ia menyusun buku dalam satu deadline yang begitu singkat. Dia kemudian kembali ke publik, ketika tatanan kembali tenang. Ia menemukan tenaga pemulihnya ketika senjakala sedang menggerayangi narasi Counterculture Movement.

Maksudnya, ending The Wolf Hour kemudian menjadi klise dan terasa seperti kemenangan konservatisme saja. June pulih dan kembali waras. Perlawanan berangsur-angsur padam.

***

Ya sudah, nanti kamu nonton saja kalau jadi tayang di tanah air. Tabik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun