Pada adegan ini diceritakan serangan tiga anggota Hippies ke rumah Dalton. Dalton saat itu baru saja balik dari Italia dengan kesuksesan memainkan film koboi di sana. Dia membawa istri Italianonya dan Cliff.Â
Tiga orang penyerang memutuskan menyerbu rumah Dalton dikarenakan alasan yang tiba-tiba namun masuk akal. Alasan atau motivasinya adalah membalas perilaku kekerasan yang mereka pelajari pertama kali dari tayangan televisi termasuk yang pernah dibintangi Dalton.Â
Dengan maksud lain, filosofi Hippie yang dalam catatan sejarah mencapai puncak jayanya di tahun 1967 di Amerika kini menjadi sikap membenci dan sarat dengan pembalasan dendam.
Serangan ini adalah sebuah aksi yang konyol dan tersaji dalam adegan perkelahian brutal: hidung perempuan yang patah, organ vital yang digigit anjing dan jasad yang dibakar. Adegan kegemaran Tarantino.Â
Terus, apa yang kini harus disampaikan sebagai catatan penutup?
Saya kira film ini masihlah menunjukan bagaimana kualitas seorang Tarantino bekerja. Ada alur yang runtut dalam dunia manusia yang saling terikat atau berbenturan, karakter tokoh yang kuat, dialog yang intens, lansekap yang menjelaskan dunia yang dihidupi manusia dan pertunjukan kekerasan yang konyol dan brutal.Â
Once Upon a Time in Hollywood rasanya masih menunjukan ciri itu di kepala saya yang milenial ini.Â
Milenial yang terburu-buru memesan tiket yang ternyata di kelas Premiere, padahal mampunya di kelas Regular saja.Â
Hahaha.
***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H