Di sini masalahnya Avengers: Endgame yang menghabiskan tiga jam di depan layar bioskop. Yang menuntun penonton masuk ke sketsa-sketsa psikis dari mereka yang kehilangan (sadarilah bahwa superhero juga tersedu-sedu, wahai Esmeralda!). Kental dengan narasi tentang jiwa-jiwa patah, diremuk rasa bersalah karena gagal menyelamatkan kehidupan. Â
Jiwa-jiwa yang terpuruk ke dalam rasa sakit sekaligus ketakberdayaan.Â
Lantas segalanya menjadi romantik dan satu-satunya solusi hanyalah memulihkan masa lalu; semacam aksi Back to the Future!
So, kalian yang penasaran dengan cara menyelesaikan takdir Thanos, segera saja tahu jika urusan di depan mata adalah kembali ke masa lalu, ke lima tahun di belakang. Bagaimana agar kehidupan sebelum maniak perusak datang bisa dipulihkan di masa kini tanpa harus menempuh jalan menjadi kelinci: beranak sebanyak-banyak yang bisa.Â
Selanjutnya, ya apalagi kalau bukan ngumpulin Infinity Stones itu? Terus?Â
Ketegangan yang muncul dalam perburuan batu-batu sakti itu. Terutama dengan pengorbanan diri Natasha serta Thanos yang mengetahui sedang disabotase. Walhasil, pemulihan sejarah atau dalam bahasa Tony Stark, versi Normal dari kehidupan bumi, mendaur ulang perang puputan yang kali ini melibatkan kapten Marvel, si penjelajah galaksi.Â
Sesudah kekalahan yang mengenaskan, pasukan Avengers kini berhadapan dengan pertaruhan besar terakhirnya. Jika gagal kembali ke masa lampau, mereka bukan saja mengacak alur sejarah. Mereka sangat mungkin membuka lembaran baru narasi sejarah. Narasi yang mungkin tidak bisa dicandrai dengan sistem pengetahuan yang ada.Â
Artinya, kesalahan dari aksi Back to the Future! itu berpotensi mendorong kemungkinan-kemungkinan yang tidak pernah diketahui. Singkat kata, dalam terma yang sedang populer, Homo Sapiens kini tengah bermutasi ke dalam pemenuhan diri Homo Deus. Wiih.
Kita akhirnya kembali tiba pada cerita yang begitu-begitu saja.Â
Perang penghabisan tercipta sesudah tindak kontra-intelijen Thanos dengan menugaskan Nebula versi masa lalu ke dalam rombongan Avengers (terlalu mudah) berhasil. Saat yang sama, Hulk sudah duluan menjentikkan jari pada sarung tangan bertenaga lima batu keabadian. Para pejuang yang pernah takluk dalam Infinity War segera kembali dari kematian. Mulai dari Black Panther sampai Peter Parker. Dari prajurit Asgard hingga Wanda yang membawa amarah tiada ampun.Â