Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Isle of Dogs", Cerita Anjing dan Dunia Manusia yang Suram

10 Desember 2018   09:21 Diperbarui: 10 Desember 2018   15:52 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Isle of Dogs" bukan jenis animasi yang bisa dibicarakan tanpa menyadari kebutuhan akan dunia yang lebih setara untuk semua.

Semua itu berarti semua makhluk yang hidup, entah tumbuhan, manusia, hewan maupun segala sesuatu yang ikut menjaga keberadaan dan keberlangsungan kehidupan. 

Hanya dengan idealisme seperti ini, kita bisa melihat kritik yang sedang disampaikan Wesley Wales Anderson.

Lebih spesifiknya, "Isle of Dogs" menceritakan kota Megasaki, di Jepang pada sebuah masa, ketika hubungan manusia dan anjing berada dalam ketegangan. 

Sekurangnya, ada dua sebab dari ketegangan itu. Pertama, anjing telah menjadi produsen dari penyakit-Flu Anjing-yang dikhawatirkan mengancam kesehatan manusia; wabah yang oleh kekuasaan segera saja dipropagandakan sebagai "teror biologis". 

Sementara yang kedua, inti kuasa dan penyangganya tengah bergerak pada mimpi-mimpi masa depan yang lebih berciri instrumental. Maksudnya, segala macam yang mengitari hidup manusia sedang berada dalam kontrol oleh sistem robotik. Hewan piaran, yang paling setia pada manusia, pun tak luput darinya. 

Inti kuasa yang menganut Anti-Dog Politics bernama Kenji Kobayashi menyetujui sebuah dektrit yang melegalisasi pengiriman anjing ke pulau sampah. Dimulai dari Spot Kobayashi, anjing yang menjadi penjaga anak asuh tuan Kobayashi. Sebuah teladan sekaligus peringatan: pemimpin kota saja tega terhadap anjingnya, kenapa kalian tidak bisa?

Tapi aksi seperti ini tidak berjalan tanpa resistensi. 

Ada seorang sekelompok ilmuwan yang terus mengembangkan serum demi melawan virus yang menyerang anjing. Mereka berhasil namun gagal melobi penguasa kota. Lebih dari itu, dekrit sudah dieksekusi dan massa Anti-Dog adalah mayoritas yang fasis!

Juga ada sekelompok anak muda idealis yang dipimpin seorang siswi perempuan asal Amerika yang menyadari motif politik di balik pembersihan seluruh anjing ke Pulau Sampah. Mereka membangun perlawanan lewat kampanye tandingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun