Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hujan Tiba dari Barat

25 November 2018   09:36 Diperbarui: 25 November 2018   23:04 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : fotocommunity.it

Hujan makin deras. Hawa dingin mulai menguar dari bawah lantai-lantai kayu. Bau tanah menyergap udara kamar. Petir menyambar-nyambar di langit Utara.

Seorang kakek muncul dari arah yang lain, membawa pancing dan ikan sebesar lengan orang dewasa. Rambutnya yang putih panjang setengah berurai kusut, setengah menutupi wajahnya yang keriput. Mulutnya merah, matanya hitam. Korneanya seperti tenggelam. Berkomat-kamit sepanjang langkah. 

Petir masih menyambar di Utara. 

"Dasar penakut!"

Hanya dua kata itu yang diteriakannya sesudah komat-kamit yang panjang. Sembari menatap langit, seperti menantang petir dan mengolok-olok hujan bulan November. "Dasar penakut!"

Blaaaaaaaarr!  

"Penakuuuut. Turun kamu! Turun."

Blaaaar!!

Aaaakh.

***

"Kek.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun