Film berbiaya 15 juta dolar Amerika ini dibuka dengan wawancara kerja yang kocak.
Alur cerita berjalan cepat, Ron (John David Washington) mula-mula diletakan di bagian pengarsipan kasus kejahatan dan semacam database kriminal. Selanjutnya bekerja untuk divisi investigasi narkoba lantas dipindahkah ke seksi pengintaian politik.
Yakni pengintaian terhadap salah satu kelompok pejuang hak-hak sipil kaum Afro-Amerika, Black Panther. Tugas pertamanya adalah mengintai pidato Stokely Carmichael, sang pemimpin kelompok di hadapan mahasiswa. Jadi, Ron disuruh menginteli aktivisme politik kaumnya sendiri.
Pengintaian ini membawanya pada hubungan asmara dengan Patrice Dumas (Laura Harrier), ketua himpunan mahasiswa. Patricie adalah sosok fiktif, kata Ron dalam sebuah wawancara. Karena itu, bisa dimengerti jika mahasiswi yang hitam manis ini adalah usaha menambahkan ketegangan romantik.
Demi apa? Nanti kita lihat di bagian belakang.
Dus, bagaimana Ron bisa mengerjai aktivis Klan yang (semestinya) tertutup, ketat dan tertib? Saat itu, ingatlah, ada dalam bilangan tahun 1970an akhir dan investigasi yang dilakukan berjalan selama 7 bulan.
Yang petama, ia membangun kontak intenstif per telepon dengan dua figure kunci dalam klan. Yang pertama, si Duke dan kedua, dengan ketua cabang Colorado Springs. Dari keduanya, Ron memperoleh informasi tentang aktivitas organisasi dan kepercayaan yang makin tebal.
Selanjutnya, dia juga harus hadir dalam pertemuan-pertemuan anggota Klan. Bagaimana dia mengatasi ini?
Ron kemudian berbagi peran dengan sejawatnya, Flipp Zimmerman (Adam Driver), seorang Yahudi-Amerika. Singkat cerita, Ron Stallworth yang membangun kontak dengan Klan terwujud dalam kehadiran, Ron Hitam dan Ron Putih.
Oh iya, Ron dalam investigasi ini tidak menggunakan nama samaran. Sejak perkenalan di telpon lantas mengucapkan kata-kata yang membuat para petinggi Klan terpukau, ia hadir dengan nama resminya, sesuatu yang sejatinya janggal dalam dunia pengintaian.
Tapi Ron punya alasan yang kuat. Saat itu, teknologi komunikasi belum seperti sekarang. Aktivis Klan kesulitan melakukan pengecekan silang walaupun tetap saja ada yang menaruh curiga.