Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Cerita "Siberia" dan Tragika yang Gagal

6 Agustus 2018   14:55 Diperbarui: 6 Agustus 2018   18:08 4246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka bisa dikatakan, Siberia punya potensi memberi peringatan akan sisi kosong yang diderita "Amerikanisme".

Sayang dua kali, film ini terkesan terlalu bergantung pada sosok Keanu Reeves. Ketergantungan yang membuat ide-idenya layu. Membuat tragikanya gagal! 

Uniknya, menjelang akhir, justru muncul adegan yang sempat bikin terkejut. Yakni keputusan Lucas untuk mengakali Boris dan tidak segera pulang ke Amerika. Saya sempat mengira, sutradara akan memberi porsi bagi kemunculan seorang pahlawan. Namun bukan jenis lelaki yang bangkit dari keterpurukan seperti John Wick. Lelaki yang kembali untuk menghabisi apa saja yang merusak ketenangan hidupnya. 

Pahlawan yang saya bayangkan adalah mereka yang menepati janjinya. Seperti janji Lucas, "Saya akan kembali dan membuat roti panggang untukmu setiap pagi, Ana." 

Lucas ternyata berakhir mati sesudah baku tembak dengan anak buah Pavel, tangan kanan Boris. Matanya menganga. Tubuhnya kaku di tanah. Sendiri saja. 

Lucas seperti pahlawan yang tragis. Yang mungkin tidak disadari sutradaranya sendiri.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun