Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RTC] Mati Sebelum Mati

28 Juli 2018   08:28 Diperbarui: 28 Juli 2018   08:57 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kau tak akan mengerti,
mengapa orang miskin mengajarkan cinta kasi
h

kau telah melewati segala rupa udara
harum minyak dan emas menyala,
wangi hijau pohon-pohon perkasa
serta anyir darah orang-orang kalah

kau telah memulai- tentu saja!-
hidup yang menumbuhkan air mata
di sana di sini, di mata mereka
mata yang papa

kau menanam pemberontakan
atau sumpah tujuh turunan.
tapi sejarah hanyalah perkara urusan para Tuan- masalahmu apa? tantangmu

kau tak bisa memahami:
apa yang menyakitkan dari
kehilangan atau terkuburnya harapan

negara butuh makan, politisi butuh kenikmatan.
penguasa merawat selera dari siklus bangsawan,
yang terlahir bersama segala kemegahan dan kemudahan

selebihnya, sisa-sisanya
hanyalah statistik di kantung sampahmu

kau tak bakal mengerti
mengapa kematianmu akan sulit sekali!

2018

***

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun