kau tak akan mengerti,
mengapa orang miskin mengajarkan cinta kasih
kau telah melewati segala rupa udara
harum minyak dan emas menyala,
wangi hijau pohon-pohon perkasa
serta anyir darah orang-orang kalah
kau telah memulai- tentu saja!-
hidup yang menumbuhkan air mata
di sana di sini, di mata mereka
mata yang papa
kau menanam pemberontakan
atau sumpah tujuh turunan.
tapi sejarah hanyalah perkara urusan para Tuan- masalahmu apa? tantangmu
kau tak bisa memahami:
apa yang menyakitkan dari
kehilangan atau terkuburnya harapan
negara butuh makan, politisi butuh kenikmatan.
penguasa merawat selera dari siklus bangsawan,
yang terlahir bersama segala kemegahan dan kemudahan
selebihnya, sisa-sisanya
hanyalah statistik di kantung sampahmu
kau tak bakal mengerti
mengapa kematianmu akan sulit sekali!
2018
***
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H