Hazard sampai mengatakan, "Mereka bertahan dengan kuat dan sangat efisien. Kami tidak menemukan titik lemah mereka. Momen kecil nan magis yang dibutuhkan untuk mencetak gol tidak berada di sana."
Deschamps sekarang berada di depan halaman sejarah yang baru.Â
Ia akan menjadi "Penjual Air" dan Orang Ketiga, selain Beckenbauer dan Zagallo, yang sukses sebagai pemain plus pelatih di event World Cup. Jika dua senior sebelumnya adalah warisan capaian masa lalu, maka Deschamps adalah yang pertama dari zaman kiwari. Deschamps adalah pesepakbola generasi 90an yang akan merintis jalan sebagai yang sukses dua arah.Â
Tinggal kita lihat bagaimana dia meracik taktik yang akan menghentikan perlawanan Kroasia di final. Kroasia adalah tim yang bikin tak berdaya La Albceleste di babak kualifikasi grup. 3 gol tanpa balas! Dan mereka datang untuk melampaui capaian generasi Kroasia 98 di Perancis.Â
Kok bukan The Three Lions? Halaah, rombongan dari liga paling menjajah televisi kita di akhir pekan ini, yang hanya bisa menang lawan Panama, Tunisia serta Swedia yang monoton itu, ngapain juga jauh-jauh ke final? Meraih juara keempat sudah maksimal buat mereka. Tidak percaya?
Intinya klean jangan nonton piala dunia tanpa Kacang Garuda. Ups!! Piss, meen.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H