Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Deschamps, Kisah Penjaja Air dan Kandidat Orang Ketiga

11 Juli 2018   14:56 Diperbarui: 17 Juli 2018   15:24 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zidane dan Deschamps saat di Juventus | Getty Images

Selama lima musim di Negeri Pizza, Deschamps meraih tiga juara Serie A, satu Coppa Italia (TIM Cup) dan dua Supper Coppa. Dua kali membawa Juventus ke final Liga Champions dengan sekali juara (1995-96/96-97). Sesudah menjadi legenda Juventus, dia merantau ke daratan Britania, ke markas Chelsea. Membantu klub ini memenangi FA Cup. Penghujung karirnya berakhir di Valencia, Spanyol. 

Zidane dan Deschamps saat di Juventus | Getty Images
Zidane dan Deschamps saat di Juventus | Getty Images

Deschamps gets by because he always gives 100 per cent, but he will never be anything more than a water carrier - Cantona

The King Cantona pernah kurang ajar di hadapan kualifikasi Deschamps, dengan mengumbar kata-kata di atas. Dia bahkan kelewatan dengan bilang, di Serie A, hanya ada dua Frenchman yang layak bermain di sana. Zidane dan Djorkaeff. Pernyataan ini sebenarnya adalah bagian dari "psywar" jelang Juventus vs Man Utd. Juve akhirnya menang, maka jangan tafsirkan literlik.

Saya tetap saja penasaran, apa itu profesi Pengangkut/Penjual Air (Water Carrier/Seller)?

Hanya tersedia penjelasan terbatas yang bilang jika profesi yang satu ini telah ada sebelum ditemukannya sistem distribusi air--tentulah di dalamnya belum ada penemuan akan kehendak privatisasi yang melahirkan Water War's (Vandana Shiva) atau teknologi pengolahan tinja sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan air seperti barusan heboh di Jekardah--yang memudahkan rumah tangga manusia menjaga kebutuhan dasar ini. 

Sang Water Carrier, katanya  lagi, mengumpul air dari sumbernya dan mengantarnya ke rumah-rumah. Singkat kata, dia adalah unit yang menjaga kehidupan manusia selalu dalam keseimbangan. Tanpa air, apalah arti hidup? Jangan berharap imajinasi jenis "ambulance tanpa uwi-uwi" bisa memahami peran historis sesentral ini.

Deschamps memang berperan "penjaja air" di Juventus. Dia adalah koentji dalam transisi menyerang dan bertahan. 

Marcelo Lippi yang pernah meraih kejayaan bersama di tahun 90an sudah menyebut jika sosok yang satu ini memiliki pemahaman taktis sejak masih menjadi pemain. Artinya, bisa dikatakan jika Deschamps adalah pelatih yang jeli dalam membaca strategi permainan lawan. Deschamps adalah "the Heart of Midfield". 

Bukti-bukti terhadap ini sudah terkonfirmasi dengan bagaimana ia membuat Messi tak banyak berfungsi dan memaksimalkan kecepatan dan skill ball Mbappe -Griezmann yang luar biasa di sisi kiri pertahanan La Albiceleste. Sedangkan saat memulangkan Belgia dinihari barusan, dia membuat Perancis bermain efektif--satu dua sentuhan--dengan Pogba, Kante serta Matuidi yang berdiri rapat berhadapan Hazard atau De Bruyne. 

Konsekuensinya? Lukaku hampir tak pernah menyentuh bola, kawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun