Sebaliknya tindakan rasional-formal/instrumental sangat menekankan tata cara pencapaian tujuan, seburuk apapun konsekuensi yang ditimbulkannya. Tindakan jenis ini menekankan cara-cara yang efektif tanpa banyak menyibukan diri dengan perimbangan nilai-nilai atau alasan moral. Tindakan seperti ini populer disebut dengan tujuan menghalalkan cara.
Birokrasi sendiri adalah manifestasi atau bentuk dari tindakan rasional manusia, lahir dari kultur-struktur masyarakat Barat modern. Lahir dari ide-ide dengan niat guna menata struktur masyarakat agar lebih rapi, efisien terutama dalam proses implementasi kebijakan-kebijakan pemerintah atau dalam organisasi berskala besar.
Bisa dikata birokrasi adalah fenomena tindakan rasionalitas substantif, berangkat dari ideal menata masyarakat. Namun kemudian, Weber sendiri meramal bahwa birokrasi memiliki sisi-sisi gelap yang akan membawa proses dehumanisasi dan irrasionalitas dalam proses kerjanya karena menekankan pencapaian tujuan yang efektif dan efisien.Â
Inilah sisi paradoks birokrasi: semakin dikendalikan secara rasional justru semakin menimbun irasionalitas. Bagi Weber yang terjadi kemudian adalah dalam struktur birokrasi rasionalitas instrumental yang menghalalkan segala cara dalam pencapaian tujuan-tujuan menemukan status hegemoni.
Ritzer dalam gagasan Mcdonalisasi Masyarakat berusaha menunjukkan ketajaman ramalan Weber sekaligus perkembangan paling kekinian dari yang dikenal dengan Sangkar Besi Birokrasi.Â
Gejala yang dimaksud Ritzer adalah ekspansi prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan fast-food yang meluas pada beberapa sektor pelayanan publik yang penting, seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan, misalnya. Prinsip-prinsip instrumentalis itu adalah (1), Efisiensi, (2) Daya Prediksi, (3) Daya Hitung dan (4) Daya Kontrol serta (5) Massifikasi penggunaan teknologi non-manusia atas manusia.
Secara ringkas, yang disebut dengan Mcdonaldisasi Masyarakat adalah masuk dan bekerjanya prinsip-prinsip di atas dalam segmen sosial yang berhubungan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Karenanya tidak sempit terbatas pada meluasnya jaringan perusahaan fast-food McDonald. Secara faktual, proses bekerjanya prinsip-prinsip di atas sering tidak terlihat oleh mata telanjang. Melihatnya bekerja membutuhkan penglihatan"yang melampaui mata awam".
Dalam konteks layanan kesehatan yang termcdonaldisasi, Ritzer katakan:
Sebagai akibat penekanan pada daya hitung, pasien nampaknya seperti angka ketimbang manusia dalam sistem tersebut. Meminimalkan waktu (efisiensi-(s)) dan memaksimalkan keuntungan bisa (...memang disetting) mengarah pada penurunan kualitas perawatan kesehatan bagi pasien. Seperti para dokter, para pasien juga semakin terkontrol oleh struktur dan institusi berskala besar, yang mungkin akan nampak sebagai jarak, rasa tidak peduli dan didekati oleh mereka. Akhirnya, para pasien akan semakin berinteraksi dengan teknisi dan teknologi.... Dus Rasionalisasi telah meningkatkan dehumanisasi dan depersonalisasi.. (hal 243).
Saya memiliki kasus faktual yang merupakan pengalaman langsung yang mungkin dapat menjadi ilustrasi kasar dari tesis Ritzer di atas.
Puisi Pelajaran dari Rumah Sakit adalah pengalaman menemani seorang teman yang harus ke rumah sakit pemerintah. Rumah sakit yang telah bekerja dengan layanan BPJS. Sebelumnya ia telah memeriksakan diri ke dokter praktek dan didiagnosa menderita Hepatitis A. Karena tak kunjung pulih, kami menyarankan agar melakukan pemeriksaan yang lebih lengkap ke rumah sakit.Â