Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jason Bourne yang Redup

13 Agustus 2016   14:38 Diperbarui: 14 Agustus 2016   17:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun jika kita melihat "kedalaman teks" Jason Bourne dibandingkan tiga narasi sebelumnya, maka kali ini Greenggrass bagi saya "tidak berhasil".

Pasalnya, bagi yang menyukai adegan tembak-pukul-kejar-kejaran yang begitu seru pada tiga seri sebelumnya, yang muncul di seri kelima ini datar-datar saja. Hanya ada satu asset yang ditugaskan menghabisi Bourne. Pada seri yang sebelumnya, asset yang dikirim selalu lebih dari satu dengan skill membunuh yang juga mengerikan. Bourne juga terlalu mudah menghabisinya.

Sedangkan bagi yang penasaran dengan metode kerja intelijen, di seri ini juga tidak terlihat. Bourne mudah sekali kembali di tanah patriotiknya karena dukungan Lee yang meretas data base imigrasi sehingga ia bisa lolos dari check in. Aksi pengawasan dengan komputer pun, misalnya dengan meretas CCTV atau memasang program pelacak lokasi pada data yang dicuri, terlihat sederhana saja. Teknologi pengintaian yang ditampilkan pun begitu-begitu saja: ruang dingin dengan akses masuk khusus, layar besar, komputer dimana-mana, dan staf yang serius menyimak perintah operasi.

Bagaimana dengan romantisme yang getir? 

Sisi emosional ini bahkan tidak terlihat sama sekali. Nicky Parsons, yang sesungguhnya adalah kekasih pertama Bourne sebelum menderita amnesia, hanya hadir sebagai penghubung yang menjadi titik balik. Bourne benar-benar telah menjadi senjata pembunuh yang kesepian--terlihat pada sorot mata yang selalu sendu--dan survive di pinggiran pusat operasi dengan tubuh sedikit berlemak. 

Sehingga kesimpulan saya, Bourne seri kelima bukan saja tidak menceritakan sesuatu yang berbeda. Bourne yang ini juga hambar secara emosional. 

Bourne di kepala pembuatnya mungkin sudah tampil sebagai gambar yang penuh, sedang menuju "the end of history". Curiga saya, ini bisa terjadi karena terlalu berpusat pada tokoh utama, ide pembalasan dendam dan kekuasaan intelijen yang korup. Andai saja sang sutradara mengeksploitasi karakter dari lawan-lawan Bourne, seperti yang dilakukan Nolan dalam trilogi Batman, saya rasa hentakan psiko-filmnya akan berbeda. Imajinasi penggemarnya pun akan dibawa ke gambar yang baru. 

Tentu saja dengan catatan usaha mengeksploitasi karakter musuh (antagonisme) juga dengan kesadaran bahwa Batman yang berasal dari komik dan duluan tenar itu sudah memiliki jejak memorial tertentu di kepala penggemarnya. 

Di luar "catatan tidak berhasil itu", sebenarnya sih ada sisi menarik yang dilewatkan atau kurang digarap oleh Greenggrass yakni mengeksploitasi "permainan siasat dalam siasat" yang menghantam Dewey secara telak, mati. Permainan siasat yang menumpang pada kemarahan Bourne. Kehadiran sosok Alicia Vikander sebagai Heather Lee sebenarnya pas dengan kebutuhan ini. Wajahnya yang ngimut itu kalau divermaak karakternya seperti dalam Man From UNCLE rasanya bisa memenuhi plot ini. 

Naah, satu-satunya yang saya pelajari dari versi kelima ini adalah jangan pernah percaya kepada siapa pun dan selalu bersikap waspada di era retas meretas. Satu-satunya yang bisa dipercaya adalah dirimu sendiri. Sebagaimana Bourne yang mengalami kemalangan, hidup bergulat sepi bersama pecahan-pecahan kenangan di kepalanya yang mulai berambut putih. Bourne yang sendiri dan meredup bersama patriotismenya.

Sudah segitu aja. Maaf, sering terjadi penggemar yang kecewa tiba-tiba merasa lebih pintar dari sutradaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun