Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menikmati Cerita Pendek pada Lima Keluarga Miskin Oscar Lewis

18 Juni 2016   15:46 Diperbarui: 18 Juni 2016   16:36 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...tulisan-tulisan Oscar Lewis memperlihatkan kemampuannya dalam menggambarkan kehidupan masyarakat yang ditulisnya sehingga tampak dekat sekali dan seolah-olah hidup dalam imaji para pembacanya. Dia mampu mengungkapkan perasaan-perasaan, emosi-emosi, dan dan imaji-imaji para pelakunya sebagai sesuatu yang benar-benar hidup sehingga pembacanya merasa terlibat di dalam adegan-adegan peristiwa-peristiwa. Tulisan-tulisannya tidak hanya bermutu secara teknis ilmiah antropologi, tetapi juga sebagai karya sastra yang enak dibaca...(hal xix)

Masih penasaran dengan kesan yang saya rasakan secara subyektif bahwa membaca Lima Keluarga seperti sedang membaca cerpen yang detail lagi dalam, saya membaca pengantar yang ditulis sendiri oleh Oscar Lewis. Pada halaman delapan, antropolog yang meninggal tahun 1970 ini katakan:

Telaahan tentang hari-hari yang disajikan di sini berusaha memberikan kesiapan dan kehidupan yang digambarkan oleh seorang pengarang novel. Meskipun demikian, keikatannya yang utama ialah kepada ilmu sosial dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Setiap kemiripan antara potret-potret keluarga ini dengan fiksi adalah kebetulan belaka.

Oscar Lewis lantas menyebut karya tentang potret lima keluarga miskin ini sebagai “realisme etnografis”. Barangkali ini dia maksudkan untuk membedakan dengan “realisme sosial” yang merupakan salah satu aliran dalam bersusastra. Entahlah.

Setibanya di sini, saya merasakan karya Lima Keluarga Meksiko boleh menjadi bacaan rujukan (referensi) sekaligus acuan teknis (cara menulis) dalam menyusun cerpen atau novel. Tentu saja para Fiksianer tidak perlu mengambil sekolah khusus antropologi atau melakukan riset hingga 10 tahun untuk tiba pada pelahiran karya yang nikmat luar biasa seperti Oscar Lewis. Sebatas yang saya lihat, dalam konteks berolah sastra, Lima Keluarga Miskin Meksiko ini sepertinya dapat menjadi “panduan” bagaimana membangun karakter tokoh, alur (plot), konflik, dan teknik menutup cerita tanpa terbebani acuan moral yang bikin berat. Akan lebih "nendang" bila diperkuat oleh sedikit riset kecil.

Sebegitu dulu kesaksian bacaan saya atas Lima Keluarga Miskin Meksiko buah penelitian etnografis Oscar Lewis. Di luar langit mulai mendung, mau ngangkat jemuran dulu. Selain juga masih ada empat keluarga yang belum saya masuki dapur dan kamar tidur mereka yang sesak lagi miskin di vecindad. Terimakasih Mbah Oscar Lewis!

Salam Ramadan.    

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun